Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Serang Kamp Nato karena Film

Kompas.com - 15/09/2012, 16:47 WIB

Taliban mengatakan kepada BBC, mereka melakukan serangan terhadap kamp Bastion NATO di Afganistan sebagai balasan atas film yang menghina Islam. Setidaknya dua orang marinir AS tewas ketika militan menyerang batas basis pertahanan di Helmand.

Juru bicara Taliban Qari Yousef Ahmadi mengatakan kepada BBC bahwa sasaran mereka adalah tentara AS dan Inggris dan10 orang pemberontak.

Pejabat NATO mengatakan pemberontak yang menyerang kamp Bastion menggunakan senjata genggam, roket dan mortir.

Kamp Bastion memiliki tingkat keamanan yang sangat tinggi dan merupakan bandara tersbiuk di dunia karena besarnya jumlah helikopter dan pesawat yang terbang dan mendarat di daerah tersebut.

Pangeran Harry dari Kerajaan Inggris tengah ditempatkan di sana, dalam penugasan yang kedua di Afganistan.

NATO mengatakan kepada Reuters, bahwa Pangeran Harry berada dalam kamp ketika serangan terjadi, tetapi tidak berada dalam bahaya.

Serangan yang terjadi di Afganistan itu dikhawatirkan akan meningkatkan kekerasan di negara itu setelah penarikan pasukan asing pada 2014 mendatang.

Protes menyebar

Protes yang berujung kekerasan menentang barat terjadi di sejumlah negara Muslim, menyusul kemarahan yang terjadi akibat film yang dianggap menghina Islam.

Protes terhadap fillm "Innocence of Muslims" - mulai terjadi di Mesir pada Selasa lalu. Kemudian, Jumat lalu setidaknya tujuh orang tewas dalam kerusuhan di Khartoum, Tunis dan Kairo.

Film yang diproduksi di AS, menampilkan Nabi Muhammad sebagai pemimpin kelompok yang haus darah, diedarkan melalui situs YouTube.

Negara-negara barat telah meminta agar kekerasan yang menyasar kantor kedutaan mereka dihentikan.

Jumat lalu, Uni Eropa mendesak pemimpin Arab dan negara Muslim untuk menyerukan perdamaian dan mengendalikan kekerasan.

"Sangat penting bagi pemimpin di negara yang terdampak untuk menyerukan perdamaian dan mengendalikan, apa yang telah terjadi di sejumlah negara," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton.

AS telah mengirimkan pasukan marinir untuk menjaga kantor kedutaannya di Khartoum dan meminta Sudan untuk melindungi diplomat asing.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com