VLADIVOSTOK, KOMPAS.com — Ratusan miliar dollar AS uang negara untuk subsidi pertanian sudah tidak bisa lagi dipertahankan. Dengan tumpukan utang dan keharusan mengurangi beban anggaran, subsidi seperti ini sudah tidak bisa dipertahankan.
Demikian dikatakan Perdana Menteri Selandia Baru John Key, di Vladivostok, Rusia, Jumat (7/9/2012), di tengah pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).
Soal subsidi pertanian di Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang ini, di balik pengetahuan publik, telah menjadi hambatan bagi Barat untuk liberalisasi perdagangan dunia lewat Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO).
Barat susah membuka pasar bagi komoditas asal negara berkembang. Namun, kini subsidi yang tidak bisa dipertahankan lagi itu sekaligus menjadi harapan baru bagi sektor pertanian di negara berkembang.
Barat sudah dituntut untuk lepas dari ketergantungan pada subsidi. Kas negara sudah mengering dan daya untuk mendukung kelangsungan subsidi pertanian tidak lagi kuat.
PM Selandia Baru itu menegaskan pula bahwa tanpa subsidi pun sektor pertanian bisa maju seperti dialami Selandia Baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.