Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karier Wanita Sulit Berkembang di Militer Australia

Kompas.com - 23/08/2012, 09:30 WIB

CANBERRA, KOMPAS.com - Kaum wanita kesulitan untuk mengembangkan karier di militer Australia, demikian kesimpulan kajian yang dilakukan Komisioner untuk Diskriminasi Sex, Elizabeth Broderick.

Dalam laporannya Broderick memberi rekomendasi peningkatan penerimaan jumlah personel wanita dan untuk membentuk sebuah unit guna menyelidiki persoalan pelecehan seksual. Kajian itu menemukan bukti pelecehan dan pelanggaran seksual, namun pada saat bersamaan menyebut banyak juga yang tidak mengalami diskriminasi sama sekali.

Kajian dilakukan karena adanya sejumlah skandal seksual di angkatan bersenjata. ''Temuan utama kami adalah walau terjadi kemajuan dalam dua dekade terakhir, saya tidak begitu yakin ADF (Lembaga Pertahanan Australia) memberi cukup kesempatan bagi wanita untuk berkembang,'' kata Broderick lagi.

Jam Fleksibel

Ia menggarisbawahi adanya sikap mendua dengan di satu sisi memahami pentingnya peningkatan jumlah wanita di bidang pertahanan dan ''kurangnya pemahaman mengenai budaya dan struktur organisasi yang diperlukan untuk kaum wanita''. Disebutkan bahwa penerimaan wanita hanya naik 1 persen selama 10 tahun terakhir.

''Menggunakan target penerimaan diperlukan baik untuk memperbaiki jumlah penerimaan sekaligus memperluas peran kaum wanita, termasuk peran tempur," tulis laporan tersebut.

ADF dikatakan harus mengupayakan usaha yang lebih besar untuk secara lebih untuk menciptakan jam kerja yang lebih fleksibel agar baik pria dan wanita yang menjadi stafnya bisa membangun keluarga.

Laporan itu menambahkan kaum wanita tidak terwakili di tingkat pimpinan dan harus ada campur tangan terencana kalau ingin terjadi perubahan.

Menteri Pertahanan Australia, Stephen Smith mengatakan pemerintah Australia secara prinsip menerima laporan tersebut. Ia telah meminta Kepala Angkatan Bersenjata untuk mencari cara terbaik untuk menerapkan hasil temuan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com