Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembilan Tewas, 68 Cedera dalam Ledakan di Turki

Kompas.com - 22/08/2012, 10:07 WIB

ANKARA, KOMPAS.com - Sembilan orang, termasuk empat anak kecil, tewas akibat ledakan bom mobil yang dikendalikan dari jarak jauh di Turki tenggara, kata sejumlah pejabat Turki, Selasa (21/8). Sementara itu Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang merupakan partai terlarang membantah bertanggung jawab atas serangan itu.

Sebanyak 68 orang cedera dalam ledakan di dekat kantor polisi di Provinsi Gaziantep, Turki tenggara, Senin malam itu. Empat di antara mereka berada dalam kondisi kritis, kata Wakil Perdana Menteri Turki Besir Atalay kepada wartawan, Selasa.

Sebagian besar orang menderita luka ringan akibat terkena pecahan kaca, kata Atalay, yang menambahkan ledakan pada Senin itu membuat beberapa mobil terbakar. "Kendaraan yang digunakan dalam serangan tersebut merupakan mobil curian. Kendaraan itu dibawa ke tempat ledakan dengan menggunakan truk derek, dan banyak peledak ditaruh di dalamnya," kata Atalay.

"Kami membuat kemajuan dalam mencari mereka yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut," katanya.

Ledakan itu terjadi di tengah meningkatnya bentrokan antara pasukan keamanan Turki dan anggota PKK. Dalam dua bulan belakangan, PKK telah meningkatkan serangannya, termasuk menculik seorang anggota parlemen, melancarkan serangan di beberapa bagian barat negeri tersebut dan menjadikan warga sipil sebagai sasaran di berbagai kota kecil.

Namun dalam satu pernyataan yang disiarkan kantor berita pro-Kurdi, Firat News, PKK membantah telah melancarkan pemboman tersebut. "Pasukan kami tak memiliki kaitan apa pun dengan serangan ini. Kami tak menyerang warga sipil," kata PKK di dalam pernyataan itu.

Serangan tersebut tampaknya akan menambah parah hubungan yang sudah tegang antara Turki dan tetangganya, Suriah, karena para pejabat Turki menyatakan "adanya kerja sama" antara PKK dan rejim Suriah dalam kejadian itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com