Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utusan Kabul Temui Komandan Taliban di Penjara Pakistan

Kompas.com - 13/08/2012, 15:20 WIB

KABUL, KOMPAS.com - Perwakilan pemerintah Afganistan bertemu dengan seorang anggota kunci Taliban, yang ditahan di penjara Pakistan, kata pejabat pada Senin (13/8/2012). Langkah itu dapat menjadi sinyal harapan baru untuk pembicaraan perdamaian guna mengakhiri perang panjang.

Utusan pemerintah Kabul itu menemui Mullah Abdul Ghani Baradar, panglima Taliban yang berpengaruh yang disebut-sebut sebagai komandan kedua, guna membahas perundingan perdamaian dengannya, kata pejabat tersebut.

Baradar, yang pada 2010 diitangkap di Pakistan dan dituduh menyabotase prakarsa perdamaian, merupakan pemimpin Taliban paling tinggi yang dijebloskan ke penjara. Dia juga dikenal sebagai orang kepercayaan pemimpin Taliban, Mullah Mohammad Omar.

"Para pejabat pemerintah Afganistan dan anggota kedutaan Afganistan di Pakistan melakukan pembicaraan rahasia dengan dia (Baradar) di penjara dua bulan lalu di Pakistan," kata Mohammad Ismail Qasimyar, anggota Dewan Tinggi Perdamaian Afganistan kepada AFP.

"Mereka berbicara kepadanya tentang perundingan perdamaian.

"Pemerintah Afganistan juga telah meminta pihak berwenang Pakistan untuk melepaskan dia karena telah menunjukkan minat dalam pembicaraan damai dengan pemerintah Afganistan," kata Qasimyar.

Pada saat penangkapannya, pemerintah Afganistan dan mantan utusan PBB Afganistan mengatakan, penahanannya telah mempengaruhi pembicaraan dengan gerilyawan dalam upaya mengakhiri perang selama satu dekade.

Kementerian luar negeri Pakistan menegaskan, Jumat (10/8/2012), bahwa pihaknya dalam pembicaraan dengan Afganistan mengenai pembebasan Baradar, tetapi seorang pejabat keamanan senior mengatakan kepada AFP bahwa belum ada keputusan-keputusan yang telah dicapai untuk membebaskan dia.

Presiden Afganistan Hamid Karzai telah lama berusaha untuk berunding dengan Taliban, tetapi milisi Islamis di depan umum menolak untuk berurusan dengan pemerintahannya, karena menganggap mereka itu adalah boneka Amerika.

Awal tahun ini Taliban juga mengumumkan mereka telah meninggalkan kontak dengan para pejabat AS, ditujukan untuk mengamankan pertukaran tawanan sebagai langkah pertama menuju pembicaraan damai di negara Teluk Qatar.

Pakistan mengatakan akan melakukan apapun yang dibutuhkan Kabul guna mendukung proses perdamaian yang dipimpin Afganistan, tetapi ada keraguan di Afganistan dan Amerika Serikat tentang ketulusan Taliban mantan sekutu.

Amerika Serikat memimpin pasukan terdiri 130.000 prajurit NATO melawan Taliban, yang digulingkan dari kekuasaan dalam invasi Amerika Serikat tahun 2001 karena dituduh menyembunyikan pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden setelah Serangan 11 September di New York dan Washington.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com