Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap, "Merah" dan "Kuning" Bakal Bersua!

Kompas.com - 28/05/2012, 18:43 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Beleid anyar di Thailand bakal memicu kembali dua seteru. Yang pertama, kelompok Kaus Kuning alias penentang mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra. Sementara di sisi lain, ada kelompok Kaus Merah yang berada di belakang pria kelahiran 26 Juli 1949 itu.

Menurut warta laman Bangkok Post pada Senin (28/5/2012), peraturan tersebut bernama Reconciliation Bill. Di dalam peraturan itu, pemerintah Thailand saat ini memberikan jaminan pengampunan bagi para politisi yang dianggap membangkang pada 2006. Termasuk, Thaksin Shinawatra.

Kala itu, militer mengkudeta PM Thaksin Shinawatra. Saat kejadian pada 19 September 2006, Thaksin tengah berada di Amerika Serikat (AS) menghadiri sidang Majelis Umum PBB.

Sementara, Reconciliation Bill juga memberikan pengampunan bagi mereka yang menjadi dalang tewasnya 92 orang saat kerusuhan berdarah di Bangkok pada 2010 yang melibatkan pengunjuk rasa Kaus Merah.

Alhasil, legalisasi peraturan itu justru membangkitkan pertentangan dari kubu anti-Thaksin. Partai oposisi, Partai Demokrat adalah penentang peraturan itu.

Protes

Sementara, pihak kepolisian Bangkok, sudah menyiagakan sekitar 600 personelnya untuk berjaga-jaga dalam unjuk rasa kelompok Kaus Kuning. Saat ini, kelompok tersebut menamakan dirinya Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD). "Kaus Kuning akan berunjuk rasa pada Rabu (30/5/2012) lusa," kata Deputi Kepala Kepolisian Metropolitan Bangkok Methi Kusolsrang.

Dalam unjuk rasa itu, kelompok Kaus Kuning akan berkumpul di Loyal Plaza, Bangkok. Sesudah itu, mereka akan berjalan ke gedung parlemen.

Sementara pada pihak lain, kelompok Kaus Merah juga akan melakukan aksi dukungan bagi peraturan tersebut. Mereka pun akan berunjuk rasa ke gedung parlemen. "Kami memperkirakan ada 3.000 anggota PAD yang berunjuk rasa," kata Kusolsrang.

Menurut Kusolsrang, pertemuan antara kelompok Kaus Merah dan Kaus Kuning tak bisa terelakkan. "Kami akan bersikap tegas demi mencegah bentrokan keduanya," demikian Methi Kusolsrang menegaskan.

Saat ini, PM Yingluck Shinawatra menjadi pemimpin Thailand. Perempuan kelahiran 21 Juni 1967 ini adalah adik kandung Thaksin Shinawatra. Ia mulai memimpin Thailand pada 5 Agustus 2011. Sementara, Thaksin Shinawatra sekarang dalam pengasingan di AS.

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com