Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarkozy Terima Uang dari Khadafy

Kompas.com - 07/05/2012, 11:47 WIB
Simon Saragih

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Adalah Perancis, salah satu negara yang gencar menekan pemerintahan Libya. Salah satu tujuannya adalah menjatuhkan Moammar Khadafy, yang sudah jadi almarhum. Dia ditembak oposisi Libya yang bersenjata.

Jauh sebelum itu, Euronews, salah satu lembaga pemberitaan tenar Uni Eropa mewawancarai salah satu putra Khadafy, Saif al-Islam.

Wartawan Euronews, Riad Muasses bertanya kepadanya. Apa opininya tentang sikap Perancis, negara pertama yang mengakui Dewan Nasional Transisi Interim, sebuah badan yang dipercayai mengurusi kepentingan Libya, menggantikan kekuasaan Khadafy.

"Sarkozy harus mengembalikan ke Libya uang yang dia ambil untuk mendanai kampanye," katanya seperti ditulis di situs Euronews edisi 16 Maret 2011. Dia merujuk pada program pendanaan pemilu presiden Perancis tahun 2007, yang dimenangi Sarkozy. Namun dia kalah dari Francois Hollande dalam pemilu presiden 2012 hari Minggu (6/5).

"Kami mendanai kampanye itu dan punya rinciannya. Kami siap membeberkan semuanya. Hal pertama yang ingin saya minta dari 'pelawak' ini adalah mengembalikan uang ke rakyat Libya," katanya yang menyebut Sarkozy sebagai pelawak.

"Dia telah kami beri bantuan tetapi dia telah mengecewakan kami: Kembalikan uang kami. Kami memiliki rincian transaksi dan dokumen perbankan terkait transfer dana. Kami akan mengumumkan itu segera ke public," katanya.

Berita ini didalami situs berita Perancis, Mediapart, sebuah situs khusus investigasi. Situs Aljazeera edisi 4 Mei juga turut meramaikan pemberitaan ini, Pernyataan putra Khadafy ini didukung mantan Perdana Menteri Libya al-Baghdadi al-Mahmoudi, yang kini berada di penjara Tunisia, sebagaimana diberitakan di situs Euronews edisi 13 Maret 2011.

Dia mengatakan adalah benar Sarkozy menerima uang 50 juta dollar AS atau setara Rp 600 miliar dari keluarga Khadafy. Mediapart meminta konfirmasi dari Sarkozy soal isu ini.

"Ini bohong, bohong. Saya kira wartawan tidak perlu mempercayai berita seperti ini, tidak perlu mempercayai putra Khadafy," kata Sarkozy, yang juga diberitakan di TV Perancis.

Akan tetapi ini juga tertuang dalam dokumen resmi, demikian desak pewawancara TV Perancis itu. "Ini kebohongan," kata Sarkozy yang terus membantah. "Tanyalah putra Khadafy dan minta dia memberikan bukti-bukti," kata Sarkozy, yang berniat kembali ke kehidupan normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com