Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemiskinan Dorong Eksodus Eropa Tengah

Kompas.com - 30/03/2012, 07:53 WIB

Rumah putih tradisional Maria Ene di sebuah jalan berlumpur tak bernama di Romania tidak mempunyai air leding. Namun, ada dua parabola muncul di pagarnya. Tiga dari lima anak Ene telah pindah ke Spanyol. Memang tidak jauh, tetapi ini karena semua orang merasakan akibat penurunan ekonomi Eropa. Ene berjumpa dengan anak-anaknya paling banyak sekali setahun, dan dia merasakan perlunya terus berhubungan.

”Saya melihat mereka di internet,” kata Ene (69), yang tinggal di desa kecil Lupsanu, 75 kilometer sebelah timur Bucharest.

”Seorang cucu saya memperlihatkan mereka kepada saya saat saya merasa tidak tahan lagi. Ini sulit bagi mereka, tapi apa yang akan mereka lakukan di sini? Di sana setidaknya mereka mempunyai pekerjaan,” katanya dengan berlinang air mata.

Lebih dari 20 tahun setelah jatuhnya komunisme, jurang kekayaan antara Eropa timur dan barat tetap ada. Negara-negara dari Laut Hitam sampai Laut Baltik melepas kepergian penduduknya dengan kecepatan mengkhawatirkan.

Walau keanggotaan di Uni Eropa telah membawa kemakmuran bagi banyak orang, hal itu juga mempermudah orang untuk beremigrasi, menarik kaum muda ke luar dari timur, terutama daerah-daerah pedesaan, dan meninggalkan penduduk yang semakin tua dan semakin miskin.

Romania, negara anggota UE nomor dua termiskin dengan upah bulanan rata-rata 450 dollar AS, adalah salah satu negara yang mengalami eksodus penduduk terburuk. Data sensus memperlihatkan penurunan populasi 12 persen dalam dekade terakhir.

Di ujung lain Benua Eropa, sensus di Latvia—negara Baltik yang dipandang sebagai sebuah kisah sukses yang hebat sebelum krisis keuangan menyebabkan perekonomian negeri itu terjun bebas—memperlihatkan negara itu kehilangan 13 persen penduduk dalam 10 tahun, terutama karena emigrasi.

Populasi di negara-negara yang relatif lebih kaya, seperti Republik Ceko dan Polandia, tetap stabil karena kembalinya emigran dan orang-orang lain yang tiba dari negara-negara yang kurang mampu di kawasan itu. Namun, ke selatan, di kawasan Balkan, dan di negara-negara Baltik di utara gambarannya suram.

Sensus yang dilakukan di seluruh benua tahun 2011 memperlihatkan Lituania kehilangan 12 persen penduduknya dalam satu dekade, Bulgaria 7 persen, dan Serbia yang masih di luar UE 5 persen. Sebaliknya, penduduk Jerman tahun 2011 meningkat untuk pertama kalinya sejak 2002 karena emigrasi dari anggota-anggota baru UE.

Orang yang memilih meninggalkan daerah-daerah Eropa yang lebih miskin tidak merasa akan ada perbaikan standar hidup dalam waktu dekat. ”Sebanyak 90 persen orang Romania tidak yakin ada masa depan yang lebih baik di Romania,” kata Victor Ponta, pemimpin oposisi kiri Romania dan calon favorit untuk menjadi PM mendatang setelah pemilu November. (Reuters/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com