Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perompak Somalia Bajak Kapal Iran di Maladewa

Kompas.com - 27/03/2012, 02:55 WIB

KOLOMBO, KOMPAS.com - Perompak Somalia menahan sebuah kapal barang Iran dan 23 orang awaknya dalam pembajakan pertama di wilayah perairan Maladewa.

Menurut informasi dari Pasukan Pertahanan Nasional Maladewa (MNDF), kapal bernama MV. Eglantine itu dibajak di lepas pantai pulau Hoarafush di wilayah barat laut Maladewa.

"Peristiwa itu terjadi tujuh mil di dalam Zona Ekonomi Ekslusif kami," kata juru bicara utama MNDF Kolonel Abdul Raheem Latheef. "Kapal itu terlihat melintas dan kami mengirim kapal-kapal kami ke wilayah itu."

MNDF mengetahui adanya pembajakan itu melalui Sistem Keamanan dan Peringatan Global - sistem komunikasi darurat bagi perkapalan dunia, yang beroperasi di Maladewa.

Pihak berwenang Maladewa kini mengkoordinasikan upaya penyelamatan kapal itu dengan angkatan laut negara tetangga, India. Pada November lalu, Maladewa mengumumkan bekerja sama dengan Sri Lanka dan India dalam strategi menangani perompak Somalia. Maladewa telah menangkap 37 perompak Somalia yang berada di wilayah perairan dekat negara kepulauan itu.

Perompak yang beroperasi di lepas pantai Somalia meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden meski angkatan laut asing digelar di lepas pantai negara Tanduk Afrika itu sejak 2008.

Menurut Ecoterra International, organisasi yang mengawasi kegiatan maritim di kawasan itu, sedikitnya 47 kapal asing dan lebih dari 500 pelaut hingga kini masih ditahan oleh perompak.

Kapal-kapal perang berbagai negara sebenarnya telah berhasil menggagalkan sejumlah pembajakan dan menangkap puluhan perompak, namun serangan bajak laut masih terus berlangsung.

Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun 2008 saja.

Angka tidak resmi menyebutkan tahun 2009 sebagai tahun paling banyak perompakan di Somalia, dengan lebih dari 200 serangan - termasuk 68 pembajakan yang berhasil - dan uang tebusan diyakini melampaui 50 juta dolar.

Kelompok-kelompok bajak laut Somalia, yang beroperasi di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Asia dan Eropa, memperoleh uang tebusan jutaan dolar dari pembajakan kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden.

Patroli angkatan laut multinasional di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Eropa dengan Asia melalui Teluk Aden yang ramai sepertinya membuat geng-geng perompak memperluas operasi serangan mereka semakin jauh ke Lautan India.

Semantara pemerintah transisi Somalia, yang saat ini menghadapi pemberontakan berdarah, tidak mampu menghentikan aksi perompak yang bersenjatakan granat roket dan senapan otomatis, serta mengendarai kapal-kapal cepat.

Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Selain perompakan, penculikan dan kekerasan juga melanda negara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com