Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Korsel Kunjungi Korut

Kompas.com - 10/02/2012, 14:18 WIB

SEOUL, KOMPAS.com — Sejumlah anggota parlemen Korea Selatan mengunjungi satu kawasan industri yang dikelola bersama di Korea Utara, Jumat (10/2/2012), tetapi tidak ada rencana bertemu dengan para pejabat Pyongyang.

Delapan anggota parlemen dari partai konservatif yang berkuasa dan oposisi liberal melintasi perbatasan yang dijaga ketat itu dan memasuki wilayah Korea Utara untuk kunjungan selama sehari ke kota Kaesong. Kawasan industri yang berada di wilayah Korea Utara itu dikelola bersama oleh kedua negara bersaudara yang berseteru itu.

"Kunjungan ini akan membantu membangun dialog dan kerja sama antara Korea Selatan dan Korea Utara," kata Kim Choong-wan, anggota partai berkuasa yang memimpin komisi urusan luar negeri parlemen, kepada wartawan.

Ini merupakan kunjungan bersama pertama anggota parlemen dari partai berkuasa dan oposisi ke Kaesong. Pada 2008, sebuah rombongan partai oposisi mengunjungi kompleks industri itu. Sementara mantan ketua partai berkuasa, Hong Joon-pyo, mengunjunginya tahun lalu.

Partai Perbatasan Baru, dulu dikenal sebagai Partai Nasional Raya, mengisyaratkan, mereka mungkin melunakkan sikap garis keras mereka terhadap Korea Utara untuk meredakan ketegangan di Semenanjung Korea.

Para anggota parlemen itu bertemu dengan para pejabat perusahaan Korea Selatan dari kompleks Kaesong, kemudian mengunjungi kawasan itu sebelum kembali ke Seoul pada Jumat petang. Tetapi, tidak ada rencana bertemu dengan para pejabat Korut, kata Kementerian Unifikasi di Seoul.

Meskipun ketegangan politik dan militer terus meninggi antara kedua negara selama beberapa tahun tetap berkembang. Untuk kawasan itu, Korea Selatan menyediakan modal dan tenaga ahli. Sementara Korea Utara menyediakan tenaga buruh dengan upah murah.

Lebih dari 50.000 warga Utara, sebagian besar adalah perempuan, bekerja di 123 perusahaan Selatan yang memproduksi busana, peralatan dapur, arloji, dan barang-barang lainnya. Tahun lalu produksi yang dihasilkan industri di kompleks itu mencapai rekor 400 juta dollar AS.

Kaesong adalah satu sumber sah mata uang yang nilainya tetap bagi Korut yang dikenakan sanksi-sanksi itu. Para pendukung proyek-proyek itu mengatakan, pihaknya juga mengajarkan negara komunis itu tentang sistem pasar bebas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com