Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Perintahkan Pembekuan Aset Iran

Kompas.com - 07/02/2012, 14:37 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Gedung Putih, Senin (6/2/2012), mengatakan, Presiden Barack Obama telah memerintahkan pembekuan aset Iran, termasuk milik Bank Sentral Iran, yang berada di wilayah Amerika Serikat.

Upaya tersebut merupakan langkah lanjutan yang dilakukan AS dan sekutunya untuk menekan Iran terkait program nuklirnya. Dengan menyebut hal itu sebagai "langkah tambahan" terhadap Iran, Presiden AS itu memerintahkan seluruh aset dan dana yang dimiliki Iran, termasuk milik institusi-institusi keuangan negara Islam itu, untuk diblokir dan tidak boleh dialihkan, dibayarkan, diekspor, ditarik, maupun dicairkan.

Aset sejumlah individu tertentu yang diduga memiliki keterkaitan dengan pemerintah juga dibekukan. Dalam keputusan presiden yang ditandatangani Senin, Obama mengatakan, langkah tersebut bertujuan untuk menangkal praktik penipuan yang dilakukan Bank Sentral Iran serta sejumlah bank lain guna menyembunyikan transaksi sejumlah pihak.

Keputusan Obama yang efektif sejak Senin pukul 00.01 waktu setempat (02.00 WIB Selasa) itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Barat dan Iran terkait program nuklirnya dan berkembangnya rumor tentang rencana serangan mendadak Israel terhadap instalasi nuklir Iran.

Juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, menyebut langkah itu sebagai satu tindakan reflektif yang telah diambil cukup lama oleh pemerintah sebagai reaksi atas tingkah laku Iran, yang pada dasarnya berupa "dua jalur", yaitu sanksi dan diplomasi. Carney mengatakan, "Kami akan terus menambah upaya untuk mengisolasi dan menekan rezim, serta bekerja sama dengan sekutu internasional kami."

Dalam sebuah wawancara di jaringan televisi NBC, Minggu, Obama mengatakan, Amerika Serikat akan bekerja sama dengan Israel dalam rangka mencegah upaya Iran menjadi negara nuklir dan mendesak republik Islam itu untuk "menyerah". Ketika ditanya apakah Israel akan menyerang Iran? Obama menjawab, dia pikir Israel belum membuat keputusan itu. Obama menegaskan, tujuannya adalah menyelesaikan sengketa secara diplomatik, sekaligus mengulangi pernyataan bahwa ia belum mengambil pilihan apa pun di luar jalur perundingan.

AS dan sejumlah negara Eropa telah memperluas sanksi terhadap Iran dengan menyasar ekspor minyak negara itu, yang menjadi kunci perekonomiannya. Sanksi terkait minyak telah memaksa Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz yang menjadi salah satu rute minyak paling penting di dunia.

Menteri Pertahanan AS Leon Panetta, seperti dikutip harian Washington Post, Kamis, mengatakan, Israel mungkin akan menyerang Iran pada awal musim semi ini. Sehari setelah itu, Pemimpin Spiritual Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, mengingatkan tentang segala ancaman perang terhadap Iran. "Ancaman perang merupakan kerugian bagi Amerika Serikat dan perang itu sendiri sepuluh kali lebih merugikan bagi Amerika Serikat," tegas Khamenei.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com