Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Perkuat Kepolisian Xinjiang

Kompas.com - 31/01/2012, 04:43 WIB
M.Latief

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - China akan memperkuat pasukan kepolisiannya di wilayah barat, Xinjiang. Demikian media Pemerintah China, Senin (30/1/2012), menyatakan bahwa hal itu sebagai upaya menangani kegiatan keagamaan yang tidak diizinkan di kawasan yang dilanda kerusuhan etnik dan kekerasan tersebut.

Terkait rencana tersebut, menurut kantor berita resmi Xinhua, Pemerintah China menyatakan akan merekrut 8.000 polisi baru untuk memperkuat jajaran kepolisian di kawasan pedesaan.

"Patroli pengamanan, manajemen penduduk migran dan penindakan kegiatan keagamaan ilegal, akan menjadi bagian dari tugas utama mereka," kata Xinhua mengutip seorang juru bicara Partai Komunis di Xinjiang.

"Penting bagi Xinjiang untuk memperkuat landasan keamanan dan memastikan stabilitas dan perdamaian yang langgeng di kawasan itu," kata juru bicara itu.

Langkah tersebut diambil pada masa ketika pasukan China menumpas protes warga Tibet di dataran tinggi barat. Di kawasan itu kelompok-kelompok advokasi mengatakan, bahwa tujuh orang Tibet ditembak mati dan lebih dari 60 cedera dalam sepekan ini.

Sejumlan analis mengatakan, Partai Komunis China memperkuat kendali atas masyarakat dan menangkal tantangan politik di negara itu menjelang penyerahan kepemimpinan tinggi pada akhir 2012 nanti. Xinjiang adalah tempat tinggal penduduk etnik Uighur, warga muslim berbahasa Turki, dengan jumlah penduduk lebih dari 40 persen dari penduduk kawasan itu yang mencapai lebih dari 21 juta jiwa.

Ibu kota Xinjiang, Urumqi, menjadi pusat kerusuhan terburuk di China dalam beberapa dasawarsa pada 5 Juli 2009. Kerusuhan itu merenggut hampir 200 jiwa dan mencederai sekitar 1.700 orang.

Kekerasan yang dialami warga Uighur itu telah menimbulkan gelombang pawai protes di berbagai kota di dunia seperti Ankara, Berlin, Canberra, dan Istanbul. Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan paling keras melontarkan kecaman dan menyebut kejadian di Xinjiang sebagai "semacam pembantaian".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com