Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuba Akan Bebaskan 3.000 Tahanan

Kompas.com - 24/12/2011, 09:38 WIB
Dahono Fitrianto

Penulis

HAVANA, KOMPAS.com - Angin perubahan ternyata juga bertiup di Kuba. Dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, Presiden Kuba Raul Castro, Jumat (23/12/2011), mengumumkan rencana pemberian amnesti kepada 3.000 tahanan di Kuba, termasuk di dalamnya 86 warga negara asing dari 25 negara.

Dalam pidato di hadapan Majelis Nasional, Castro mengatakan, pembebasan ribuan tahanan itu akan dilakukan "dalam beberapa hari mendatang". Castro mengatakan, kebijakan ini diambil sebagai aksi kemanusiaan menjelang kunjungan Paus Benediktus XVI.

"Aksi kemanusiaan ini merupakan bukti kemurahan hati dan kekuatan revolusi," ungkap adik Fidel Castro ini.

Sebagian besar tahanan yang akan dibebaskan ini berusia lebih dari 60 tahun, dan para perempuan tahanan dan anak-anak muda yang tak punya catatan panjang kriminalitas. Para tahanan yang terlibat kejahatan serius, seperti pembunuhan, spionase, dan perdagangan narkoba tak mendapat amnesti.

Tahun ini Kuba juga telah membebaskan 75 tahanan politik dari sweeping yang dilakukan tahun 2003. Daftar Tahanan Hati Nurani (Prisoners of Conscience, sebutan bagi para tahanan politik, yang dihukum hanya karena menyatakan pendapat mereka) yang dibuat Amnesti Internasional tak memasukkan lagi tahanan dari Kuba.

Namun, kabar gembira ini tak terlalu menyenangkan hati AS, karena salah satu warganya, Alan Gros, tak termasuk dalam daftar tahanan yang akan dibebaskan. Gros adalah seorang kontraktor yang bekerja untuk program USAID di Kuba saat ditangkap pada 3 Desember 2009, dan dijatuhi hukuman 15 tahun atas tuduhan: Tindakan melawan kemerdekaan dan integritas teritorial Kuba karena dianggap melakukan kegiatan mata-mata. (AP/AFP/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com