Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas di Pasar Natal Belgia Jadi 5 Orang

Kompas.com - 14/12/2011, 11:27 WIB

LIEGE, KOMPAS.com - Serangan dengan granat dan senjata di pasar Natal kota Liege, Belgia timur, Selasa (13/12/2011) menyebabkan lima orang tewas, termasuk penyerang, dan 119 orang lainnya cedera, kata pihak berwenang.

Seorang bayi usia 23 bulan meninggal di rumah sakit pada Selasa malam setelah terluka dalam serangan di alun-alun di pusat kota itu, kata Katrin Delcourt, juru bicara kantor gubernur Provinsi Liege. Korban tewas yang lain adalah dua remaja pria usia 15 dan 17 tahun, dan seorang perempuan 75 tahun, kata Danielle Reynders, seorang jaksa penyidik Liege, kepada wartawan.

Sekitar 52 orang yang cedera dirawat petugas medis di sebuah rumah sakit lapangan yang didirikan di dekat tempat kejadian, kata jaksa itu. Sementara korban lain pergi ke rumah sakit terdekat di daerah tersebut. Polisi khawatir korban tewas akan bertambah.

Penyerang diidentifikasi sebagai Nordine Amrani (33 tahun), dari Liege, kata Reynders. Ia juga tewas. Dalam serangan itu ia melemparkan tiga granat dan melakukan tembakan dari atap gedung ke alun-alun yang ramai di dekat gedung pengadilan, kata Reynders.

Amrani bertindak sendirian dalam serangan di alun-alun Istana St Lambert itu, dan polisi tidak mencari tersangka lain. Ia menambahkan, Amrani berangkat dari rumahnya dengan membawa sebuah pistol, senapan semi-otomatis dan sejumlah granat dalam tasnya.

Menurut dia, Amrani sebelumnya telah dihukum terkait pelanggaran kasus narkoba dan kepemilikan senjata. Ia sedang dalam masa bebas bersyarat. Polisi juga sudah memanggil dia terkait sebuah investigasi lain yang sedang berlangsung. Namun, dia tidak pernah didakwa terkait kasus terorisme. Reynders mengatakan, petugas belum dapat menjelaskan motif serangan itu.

Delcourt, juru bicara kantor gubernur Provinsi Liege, mengatakan kepada CNN, Amrani dalam status bebas bersyarat. Namun dia tidak bisa memberikan rincian tentang penyelidikan polisi. Masih belum jelas apakah Amrani tewas bunuh diri atau tewas ketika salah satu granat meledak di wajahnya, kata Delcourt. Salah satu senjata yang dimiliki Amrani, yaitu sebuah senapan otomatis ringan, merupakan senjata standar tentara Belgia, kata Delcourt lagi.

Sebuah sumber di pihak keamanan senior Belgia, yang telah diberitahu tentang penyelidikan itu tapi tidak mau disebutkan namanya karena ia tidak berwenang berbicara kepada media, mengatakan kepada CNN, rencana pertemuan Amrani dengan polisi yang dijadwalkan Selasa adalah untuk menyelidiki kasus dugaan pemerkosaan. Menurut sumber itu, Amrani berada di tempat yang tinggi di atas alun-alun ketika dia mulai melemparkan granat ke dalam kerumunan orang dan kemudian menembak, sebelum ia menembak dirinya di kepala dengan pistolnya.

Pihak berwenang akan melakukan autopsi untuk mengetahui apakah ia berada di bawah pengaruh obat selama serangan yang telah mengejutkan Belgia itu, kata sumber tersebut. Dia mengatakan, selama 40 bulan masa hukumannya di penjara, Amrani tidak didiagnosis menderita gangguan mental atau dianggap telah dipolitisasi sebelum akhirnya dibebaskan secara bersyarat. Sumber itu mengatakan, pihak berwenang tidak menemukan Amrani punya hubungan dengan terorisme.

Seorang warga Liege, Kevin Hauzeur, mengatakan kepada CNN bahwa ia merunduk guna mencari perlindungan saat mendengar suara "ledakan besar dan dua atau tiga tembakan" di pusat kota itu. Banyak orang berada di tempat itu pada waktu itu untuk berbelanja di pasar Natal, kata Hauzeur. Orang banyak "berputar-putar, menangis. Itu benar-benar kacau," katanya.

Ia mengatakan, dirinya melihat apa yang tampaknya merupakan mayat si penyerang sebelum polisi membersihkan kawasan itu. Polisi mengatakan kepadanya, pria itu telah menembak dirinya, kata Hauzeur.

Raja Albert II dan Ratu Paola pergi ke Liege untuk bertemu walikota, gubernur dan para pekerja Palang Merah serta petugas layanan darurat menyusul serangan tersebut. Demikian kata istana kerajaan Belgia kepada CNN. Perdana Menteri Elio Di Rupo juga berkunjung ke Liege, kata juru bicaranya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com