Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Siap "Balas" Pengusiran Diplomatnya

Kompas.com - 01/12/2011, 07:34 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Iran, Rabu (30/11/2011), mengumumkan Republik Islam itu akan "membalas" keputusan Inggris mengusir diplomat Iran, demikian laporan media setempat.

Pada Rabu, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague, Rabu, mengatakan Inggris akan mengusir semua diplomat Iran setelah beberapa demonstran Iran menyerbu Kedutaan Besar Inggris di Teheran, Selasa (29/11/2011).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast menyebut keputusan pemerintah Inggris menutup Kedubes Iran di London dan menuntut semua stafnya agar meninggalkan negeri itu sebagai tindakan "terburu-buru" dan "pasif".

Mehmanparast, sebagaimana dilaporkan kantor berita  Mehr, juga mengatakan, "Iran, tentu saja, akan membalas."

Pemerintah Inggris bertanggung jawab untuk memelihara harta diplomatik Republik Islam Iran di London, kata Mehmanparast.

Iran yang menekankan kewajiban internasionalnya, menganggap setiap serangan terhadap diplomat dan tempat diplomatik sebagai tindakan yang melanggar konvensi internasional dan tak dapat diterima, katanya.

"Apa yang terjadi (pada Selasa) pada Kedutaan Besar Inggris di Teheran adalah peristiwa yang tak diduga sehubungan dengan sikap pemerintah Inggris terhadap Iran," kata juru bicara itu. Ditambahkannya, Departemen Kehakiman sedang menangani para penyerbu ke kedutaan besar tersebut.

Kementerian Luar Negeri Iran menyampaikan penyesalan atas insiden tersebut dan menyatakan bahwa negara itu menghormati .peraturan internasional mengenai keamanan pusat diplomatik dan menegaskan kewajibannya untuk menjamin keamanan para diplomat dan tempat diplomatik di Republik Islam Iran.

Pada Rabu, Menlu Inggris William Hague mengatakan sebagian demonstran berasal dari milisi Basij, dan "jelas dari penampilannya bahwa ini adalah organisasi yang dikuasai anasir rezim Iran".

Ia menambahkan semua staf diplomatik Inggris di Teheran telah diungsikan dan kedutaan besar tersebut ditutup. "Jika ada negara yang tidak memungkinkan bagi kami untuk beroperasi di tanah mereka, maka mereka tidak bisa berharap akan memiliki kedutaan besar yang beroperasi di sini," tegas Hague.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com