Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Al Azhar Minta Militer Mesir Tahan Diri

Kompas.com - 24/11/2011, 10:54 WIB

KAIRO, KOMPAS.com — Sheikh Ahmed al-Tayyeb, yang menjadi Imam Besar Al Azhar, tempat pengajaran Islam Sunni terbesar, Rabu (23/11/2011), minta polisi Mesir untuk tidak menembak demonstran yang menginginkan perubahan demokratis. Permintaan itu disampaikan dalam sebuah pidato yang direkam di televisi negara.

Sheikh Ahmed al-Tayyeb juga minta pasukan bersenjata mencegah konfrontasi di antara rakyat. Kepada para demonstran ia menyeru untuk mempertahankan sifat damai demonstrasi itu.

"Al Azhar minta kepada pemimpin polisi untuk mengeluarkan dengan segera perintah untuk tidak membidikkan senjata mereka pada demonstran ... tidak masalah apa alasannya," kata Tayyeb.

Ia minta pada pasukan bersenjata agar memberikan dukungannya untuk mencegah konfrontasi di antara rakyat. "Al Azhar juga minta kepada anak-anak kami di Lapangan Tahrir dan semua lapangan di Mesir untuk menjaga sifat damai revolusi mereka, meskipun ada pengorbanan dan hadapi kesulitan, dan untuk melindungi semua properti pribadi dan publik." Dalam pernyataan yang luar biasa keras dari Al Azhar, Tayyeb mengatakan, setiap dialog yang "dinodai dengan darah akan dihukum dan hasilnya akan pahit".

Pernyataan itu dibuat sehari setelah Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (SCAF) yang berkuasa mengadakan pembicaraan dengan sejumlah kekuatan politik dalam upaya untuk menahan krisis terburuk yang telah dihadapi sejak Hosni Mubarak digulingkan pada Februari lalu. Panglima Tertinggi Hussein Tantawi, Menteri Pertahanan dalam waktu lama di bawah Mubarak yang sekarang memimpin negara itu, Selasa lalu berusaha untuk menenteramkan para demonstran dengan pidato yang menjamin mereka bahwa militer tidak ingin memerintah untuk jangka waktu tak terbatas.

Rabu, bentrokan berkobar antara polisi dan demonstran yang meminta agar SCAF mundur dan menyerahkan kekuasaan pada pemerintah sipil. Menurut Kementerian Kesehatan, kekerasan yang pertama kali meletus pada Sabtu lalu itu telah menyebabkan sedikitnya 35 orang tewas. Kekerasan itu juga telah mendorong masyarakat internasional, termasuk Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton dan Sekjen PBB Ban Ki-moon minta pasukan keamanan Mesir agar menahan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com