Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlusconi Mundur, Roma Gegap Gempita

Kompas.com - 13/11/2011, 08:42 WIB

ROMA, KOMPAS.com — Silvio Berlusconi mundur dari jabatan Perdana Menteri Italia, Sabtu (12/11/2011), setelah 17 tahun memegang jabatan tersebut. Mundurnya Berlusconi akan memberi jalan bagi pemerintah darurat menyelamatkan kehancuran ekonomi.

Pengunduran diri Berlusconi disambut meriah ribuan pemrotes di kota Roma. Lebih dari 1.000 pengunjuk rasa telah berkumpul di kediaman presiden di Quidrinale Palace, tempat diumumkannya pengunduran tersebut. Kegembiraan massa pecah ketika mereka mendengar Berlusconi telah meletakkan jabatan dan lapangan tersebut menjadi tempat pesta.

Demonstran juga berkumpul di luar kantor perdana menteri dan gedung parlemen, dan mengejek para menteri saat para pejabat itu berjalan di antara kedua gedung tersebut. Satu kelompok kecil pengunjuk rasa pro-Berlusconi berkumpul di luar kediamannya, tetapi jumlah mereka kalah banyak dibandingkan dengan para penentang Berlusconi.

Presiden Giorgio Napolitano dijadwalkan berkonsultasi dengan para pemimpin politik pada Minggu pagi waktu setempat. Ia diperkirakan bakal meminta Mario Monti untuk membentuk pemerintah baru malam ini juga.

Mario Monti, yang dilahirkan pada 19 Maret 1943, adalah politikus dan ahli ekonomi Italia. Ia menjadi Komisaris Eropa selama dua masa jabatan berturut-turut dan diangkat sebagai rektor dan pemimpin Bocconi University. Saat ini ia menjadi Senator di Senat Italia dan telah dipandang sebagai calon pengganti Silvio Berlusconi.

Italia, negara dengan ekonomi terbesar ketiga di Eropa, nyaris terjerumus ke dalam bencana pada pekan lalu, ketika dana obligasi 10 tahun melonjak melampaui 7,6 persen. Kondisi yang sama memaksa Irlandia, Portugal, dan Yunani meminta dana talangan internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com