Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Pemimpin Tak Disukai Memang Memalukan

Kompas.com - 09/11/2011, 11:34 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Pemerintah Prancis dan Amerika Serikat bungkam soal insiden obrolan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dengan Presiden AS Barack Obama soal Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, saat berlangsungnya pertemuan G20 di Cannes, Prancis, pekan lalu.

Dalam sebuah obrolan santai antara kedua kepala negara itu, Sarkozy mengatakan,  "Saya sudah muak dengan Netanyahu. Dia pembohong."

Lalu jawab Obama, "Anda muak dengan dia, bagaimana dengan saya? Saya yang harus berurusan dengan dia setiap hari."

Keduanya, juga panitia, tidak menyadari bahwa saat itu mikrofon dalam keadaan hidup sehingga semua orang bisa mendengarnya. Meskipun para wartawan bersepakat untuk tidak mengungkapnya, insiden itu menyebar dengan cepat dan mendorong sebuah laman Prancis Arret Sur Images untuk melacak kebenarannya.

 

 

Di Washington, juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan dia tidak akan memberi komentar soal obrolan itu ataupun jawaban Obama. "Posisi Presiden (Obama) cukup jelas dalam soal upaya Palestina di PBB, yang hanya akan diperoleh melalui pembicaraan langsung," kata Carney, seperti dilaporkan CNN, Selasa (8/11/2011).

Kantor PM Netanyahu pun tidak memberi respons. Komentar justru dilontarkan oleh Einat Wilf, seorang anggota parlemen Israel Knesset. Wakil rakyat dari Partai Independen,  yang berkoalisi Partai Likud yang menaungi Netanyahu, mengatakan tidak terganggu dengan ucapan Sarkozy.

"Memang tidak mengenakkan. Kami semua tentu ingin disukai dan memiliki hubungan baik dengan siapapun. Tentu saja akan lebih baik kalau perdana menteri kami disukai," kata Einat Wilf.

"Tetapi pada akhirnya, apa yang Machiavelli bilang? Lebih penting ditakuti ketimbang dicintai," ujarnya.

Kelompok oposisi di Israel memang pernah mempertanyakan "kejujuran" Netanyahu, namun anggota parlemen dari Partai Buruh Daniel Ben-Simon mengatakan "malu" karena dua kepala negara sekutu Israel "bisa mengecap perdana menteri kami sebagai pembohong".

"Jika pemimpin negara yang paling akrab saja mengatakan hal itu tentang perdana menteri saya, apa kata orang-orang yang tidak menyukainya tentang dia?" ucap Ben-Simon, yang juga ketua Asosiasi Parlemen Israel-Prancis.

"Kalau dia berbohong pada mereka, dia pasti juga berbohong pada rakyat Israel," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com