Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakistan Latih 8.000 Pengawal Gudang Nuklir

Kompas.com - 08/11/2011, 11:59 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com — Pakistan melatih sekitar 8.000 orang sebagai tenaga tambahan untuk pengamanan pangkalan senjata nuklirnya, kantor berita AP melaporkan, Senin (7/11/2011).

Selama ini, keamanan senjata nuklir Pakistan menjadi salah satu sumber kekhawatiran AS. Pemerintah Washington khawatir senjata nuklir Pakistan jatuh ke tangan kelompok-kelompok militan Islam yang sedang berperang melawan bangsa-bangsa Barat.

Kecemasan AS meningkat setelah sebuah majalah AS menurunkan berita yang mengutip pernyataan beberapa pejabat Pakistan dan AS bahwa Pakistan mengirim komponen senjata nuklirnya ke seluruh penjuru negeri dalam kendaraan dengan tingkat pengamanan rendah. Hal itu dilakukan untuk menghindari perhatian kelompok militan. Islamabad membantah tuduhan itu mentah-mentah.

Pakistan menegaskan, tempat-tempat penyimpanan nuklirnya mendapat pengamanan tingkat tinggi. Ketakutan yang beredar di kalangan rakyatnya bukanlah ancaman dari kelompok Taliban atau Al Qaeda. Rakyat Pakistan justru cemas karena ada kecurigaan AS berencana mengambil alih penguasaan senjata-senjata itu. Kecurigaan dan kekhawatiran itu kian besar setelah terungkapnya operasi rahasia AS yang berhasil menewaskan Osama bin Laden di Pakistan pada Mei lalu.

Washington menegaskan, pihaknya tidak berencana merebut senjata Pakistan. Namun, artikel di majalah The Atlantic itu mengutip sejumlah pejabat militer dan intelejen AS yang menyatakan, AS melatih secara intensif militernya untuk sebuah misi mengamankan senjata nuklir atau material nuklir Pakistan agar tidak jatuh ke tangan yang salah.

Pakistan memang jarang mengungkap secara detail program nuklirnya ataupun pengamanannya. Pengumuman bahwa militer tengah melatih 8.000 personel untuk pengamanan gudang senjata nuklirnya dipandang sebagai upaya untuk merespons berita The Atlantic.

"Kelompok ini adalah orang-orang terpilih yang memiliki fisik prima, sehat secara mental, dan dibekali persenjataan dan peralatan modern," demikian militer Pakistan dalam pernyataan tertulisnya.

Pernyataan itu dirilis berbarengan dengan kelulusan 700 personel pengamanan itu. Upacara wisuda mereka dihadiri oleh Mayjend Muhammad Tahir, kepala keamanan Divisi Rencana Strategis, sebuah divisi di militer yang bertugas mengamankan senjata nuklir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com