Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isyarat Membuka Diri dari Myanmar

Kompas.com - 14/10/2011, 18:16 WIB
Josephus Primus

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Myanmar Wunna Maung Lwi akan mengunjungi Jepang pekan depan. Banyak kalangan menilai ini satu tanda lain bahwa salah satu dari negara-negara paling terkucil di dunia akan mulai membuka diri setelah membebaskan ratusan tahanan politik pekan ini.     

Wunna Maung Lwi akan mengunjungi Jepang pada 20-22 Oktober,kata kantor berita Kyodo, Jumat (14/10/2011), mengutip pernyataan Menlu Jepang Koichiro Gemba.     

Dalam satu pernyataan yang dikeluarkan kementerian luar negeri, Gemba menyambut baik pembebasan para tahanan sebagai satu langkah positif dan menawarkan dukungan Jepang dalam transisi Myanmar menuju demokrasi. "Kami mengharapkan Pemerintah Myanmar akan terus memperkuat dialognya dengan masyarakat internasional serta memperkokoh usaha-usahanya  menuju demokratisasi dan rekonsiliasi nasional," katanya.     

Militer Myanmar, yang memerintah bekas koloni Inggris  itu selama setengah abad, secara resmi menyerahkan kekuasaan kepada seorang presiden sipil, mantan jenderal pada Maret 2011. Ia pun memulai reformasi yang bertujuan menghidupkan kembali eonomi yang rusak akibat sanksi-sanksi terhadap pelanggaran hak asasi manusia.     

Myanmar, dulu bernama Burma, membebaskan sekitar 200 tahanan politik, Rabu setelah mencabut pengekangan terhadap media dan melakukan dialog dengan pemimpin pro-demokrasi Aung San Suu Kyi.     

Jepang membekukan bantuan baru pembangunan untuk Myanmar tahun 2002, sementara melanjutkan bantuan kemanusiaan. Tokyo memulihkan kembali bantuan pembagunan Juni dan Kemlu mengatakan pihaknya mungkin akan melakukan tindakan lebih jauh jika para tahanan politik dibebaskan.     

Jepang berkeinginan untuk mengembangkan sumber-sumber alam Myanmar termasuk  tanah seta ikut serta dalam membangun parsarana  negara itu, kata Kyodo mengutip pernyataan sumber-sumber pemerintah.     

Kelompok bisnis terbesar Jepang, Keidanren, mengirim satu delegasi 20 orang ke Myanmar September lalu, misi pertama seperti itu dalam delapan tahun.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com