Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Peluang Samai BRIC

Kompas.com - 14/09/2011, 19:45 WIB

KOMPAS.com - BRIC yang kini tengah menjadi buah bibir adalah akronim dari Brazil, Rusia, India, dan China. Pencetus singkatan ini memang perbankan Goldman Sachs pada 2001. Menurut Goldman Sachs, BRIC adalah negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi paling pesat. Kelak, pada 2050, BRIC akan mengalahkan negara-negara paling kaya di muka Bumi ini.

Sampai sekarang, jumlah penduduk keempat negara itu diperkirakan mencapai 40 persen dari total penduduk dunia. Lalu, Produk Domestik Bruto (PDB) BIRCS berada di kisaran lebih dari 14,9 triliun dollar AS. 

Indonesia, pada level berikutnya, memang acap dimasukkan dalam negara-negara yang pertumbuhan ekonominya juga pesat. Setidaknya, pada 2010, pemerintah mencatatkan pertumbuhan ekonomi Nusantara di angka 6,1 persen.

Kendati demikian, Indonesia masih memiliki peluang menyamai pencapaian BRIC. Keyakinan itu, sebagaimana dikatakan James Gwee, pendiri James Gwee Success Center (JGSC), lantaran jumlah penduduk yang sangat besar. "Ini pasar yang potensial," katanya pada Rabu (14/9/2011) di Jakarta.

Selain itu, dalam pengamatannya, pertumbuhan ekonomi berikut kemudahan berinvestasi di Indonesia terbilang membaik. Makanya, perusahaan-perusahaan besar baik lokal maupun regional makin banyak menanamkan modalnya di Indonesia.

Secara mikro, kata James, hal yang juga harus makin baik adalah kinerja dalam perusahaan. Dalam hal ini, hubungan antara pekerja, manajer, dan pimpinan tingkat atas. Menurutnya, andai tak tertangani serius, hambatan produktivitas bisa terjadi. "Di Indonesia, hal ini krusial," katanya.

Berangkat dari situlah, ia menganggap penting memberikan nilai lebih bagi kelas manajer. Tujuannya, antara lain untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan membumi sehingga mereka dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik. "Profesionalisme akan mendukung peluang Indonesia menjadi lebih baik," demikian James Gwee. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com