Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika 'Yesus' Berbicara kepada Beatrix

Kompas.com - 07/09/2011, 10:41 WIB

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Sudah banyak orang yang mengaku dirinya mesias. Tapi hanya satu yang berhasil berkhotbah di depan seorang Ratu Belanda.

Ratu Beatrix dari Belanda akhir pekan lalu kembali menjadi sasaran seorang pria yang ingin 'mengutarakan pendapatnya'. Demikian laporan berbagai media cetak di Belanda, Senin, seperti dilaporkan Radio Nederland.

Sewaktu konser musik klasik di Amsterdam, seorang pria tiba-tiba naik ke podium dan berkhotbah selama beberapa menit di hadapan para hadirin termasuk Ratu Beatrix. "Maafkan saya, atas nama Allah yang maha pengasih dan penyayang. Saya Isa Almasih, Yesus Kristus. Atau terserah anda menyebutnya apa. Saya mengundang anda... Saya tidak membawa bom atau yang lainnya, jadi anda semua bisa tetap duduk dengan tenang."

Begitu sambutan lelaki berbaju necis tersebut. Namun sial, belum lagi memasuki inti pidatonya, ia keburu diturunkan petugas keamanan. Lucunya, pria berusia 39 tahun ini sempat gladi resik dulu di samping podium.

Konser itu sedianya diselenggarakan sehubungan peringatan 100 tahun Persatuan Komponis Belanda. Selain undangan khusus, sekitar 1.200 orang bisa membeli karcis untuk menonton pertunjukan bersama Ratu Belanda. Sang pria ini dikabarkan juga membeli karcis.

Media Belanda ramai mendiskusikan apakah ratu berada dalam keadaan bahaya ketika itu, dan bahwa orang-orang yang tidak diinginkan, serta mungkin berniat tidak baik, bisa begitu saja mendekati kepala negara Belanda tersebut.

Polisi menyatakan, ratu tidak pernah dalam bahaya, dan bahwa orang tersebut memang dikenal polisi karena telah beberapa kali mengganggu pertemuan lainnya. Atas perintah walikota Amsterdam, ia sekarang dirawat paksa di rumah sakit jiwa, tulis Algemeen Dagblad dan De Telegraaf.

Bukan untuk pertama kali Beatrix jadi sasaran orang-orang 'áneh'. Ketika perayaan hari ratu tahun 2009, seorang pengendara mobil berusaha menabrakkan mobilnya ke bis yang ditumpangi ratu dan keluarga.

Kemudian sewaktu pembukaan tahun parlemen 2010, seorang pria melempar wadah lilin ke kereta kencana tumpangan ratu, karena ia beranggapan Beatrix tidak pantas menjadi kepala negara. Yang terakhir sewaktu peringatan para korban perang tanggal 4 Mei lalu, yang dihadiri Beatrix dan putra mahkota, seorang pria berteriak dan menyebabkan kepanikan massa.

Dari sekian peristiwa tersebut, aksi lelaki di gedung konser yang nampaknya paling tidak berbahaya. Lagipula buat penonton juga untung: pertunjukan tambahan yang membuat mereka senyam-senyum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com