Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Tembaki Sipil, 140 Orang Tewas

Kompas.com - 01/08/2011, 09:31 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com - Pasukan Suriah menewaskan sekitar 140 domenstran, Minggu (31/7/2011). Seratus orang di antaranya kehilangan nyawa ketika tentara menyerbu kota Hama sehari menjelang bulan Ramadhan.

Para aktivis menyebut peristiwa itu merupakan serangan paling mematikan tentara Suriah gelombang demonstrasi dimulai pada 15 Maret 2011 yang menuntut reformasi menuju demokrasi berubah menjadi tuntutan agar rezim Bashaar al Assad turun .

"Hari ini salah satu yang paling mematikan," kata Rami Abdel Rahman, ketua Pemantau Hak Asasi Manusia (HAM) Suriah yang bermarkas di Inggris. Dia menambahkan, sedikitnya 136 orang tewas di seluruh Suriah dan jumlah itu diperkirakan meningkat karena banyak korban yang mengalami luka.

"Seratus warga sipil terbunuh di Hama pada hari Minggu karena tembakan dari aparat keamanan yang menyertai tentara ketika menyerbu kota itu," papar Abdel Karim Rihawi, Ketua Liga Pertahanan Hak Asasi Manusia (HAM) Suriah.

Semnetara itu Ketua Organisasi Nasional HAM Ammar Qorabi menyebut, korban tewas di Hama mencapai 95 orang. "Jumlah yang terluka sangat besar dan rumah sakit tidak bisa mengatasi, terutama karena kami tidak memiliki peralatan yang memadai," tambahnya, mengutip sumber rumah sakit mengatakan Hama.

Setidaknya 19 orang tewas di Deir Ezzor, enam di Herak di selatan, dan satu di Al-Bukamal di timur, kata Qorabi. Kebanyakan korban tewas di Deir Ezzor, tewas akibat "tembakan di kepala dan leher" yang dilakukan oleh para penembak jitu.

Abdel Rahman menambahkan, para demonstran membakar 24 kendaraan militer di Deir Ezzor. "Mereka melontarkan bom molotov ke arah konvoi militer untuk menghentikan laju konvoi yang bergerak ke arah Deir Ezzor," ujar Rahman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com