Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelompang Panas Landa Wilayah AS

Kompas.com - 19/07/2011, 10:24 WIB

CHICAGO, KOMPAS.com - Gelombang panas yang melanda di bagian tengah Amerika Serikat meningkat Senin (18/7), sehingga gedung pemerintah yang tak punya penyejuk udara ditutup dan peringatan dikeluarkan agar warga menjaga tubuh mereka tetap sejuk.

National Weather Service memasukkan 18 negara bagian, mulai dari North Dakota sampai Texas dan Ohio ke dalam daftar saran, awas dan peringatan panas. Sebanyak 13 kematian dalam satu pekan terakhir di Midwest, katanya, mungkin disebabkan oleh gelombang panas.

Ketika kelembaban menjadi faktor, indeks udara panas membuatnya terasa sangat panas di banyak negara bagian, kata lembaga itu. "Ini tidak biasa," kata Pat Slattery, juru bicara Weather Service, sebagaimana dikutip Reuters. "Tak ada apapun yang berlapis gula di sini."

Di Oklahoma City, Oklahoma, 13 gedung pemerintah negara bagian ditutup setelah terjadi kemacetan saluran air sehingga mematikan sistem penyejuk udara. Sistem komputer di berbagai kantor negara bagian Oklahoma dimatikan dan 1.000 pegawai dipulangkan, kata wanita juru bicara Departement of Central Services, Sara Cowden. "Kami mematikan apa saja yang menghasilkan panas," katanya.

Kemarau parah yang melanda Southwest, AS, dalam beberapa pekan belakangan telah mengakibatkan terhentinya saluran air di Oklahoma City sampai selama 20 hari, kata wanita juru bicara pemerintah kotapraja Debbie Ragan. Des Moines, Iowa, menghadapi gelombang panas yang paling lama dalam 20 tahun, kata Jim Keeney, petugas meteorologi di Weather Service.

Udara panas juga menimbulkan ancaman terhadap lahan pertanian. Musim semi yang lembab membuat petani melakukan penanaman jagung agak lambat, dan udara panas serta kering menambah keprihatinan mereka. "Saat ini kami menghadapi tekanan nyata pada tanaman jagung kami," kata Mark White, penasehat Corn Growers Association.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com