Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khadafy: Sarkozy Penjahat Perang

Kompas.com - 15/07/2011, 10:13 WIB

TRIPOLI, KOMPAS.com - Pemimpin Libya, Moamar Khadafy, dalam satu wawancara televisi, Kamis (14/7), mengatakan ia takkan menyerah kepada pasukan NATO dan menuduh Presiden Perancis Nicolas Sarkozy sebagai penjahat perang. "Sarkozy ini adalah seorang penjahat perang yang telah menodai sejarah Perancis dan merusak hubungan negaranya dengan Libya serta negara Muslim," kata Khadafy dalam pesannya kepada pendukungnya.

Ia menyatakan, dirinya takkan menyerah, dan ia siap "mati setiap saat". Khadafy meminta para pendukungnya agar bersiap untuk berbaris ke Misrata dan Benghazi serta pegunungan di Libya barat. "Kita siap menjadi syahid dan mati kapan saja," kata Khadafy dalam siaran audio melalui stasiun TV Libya kepada para pendukungnya yang berkumpul di sebuah tempat, 79 kilometer dari ibu kota Libya, Tripoli. Itu adalah rekaman video keempat Khadafy yang disiarkan dalam dua bulan belakangan.

Perancis merupakan negara pertama yang mengakui kelompok pemberontak Dewan Peralihan Nasional (NTC) sebagai wakil sah rakyat Libya. Parlemen Perancis, Selasa (12/7), memutuskan untuk memperluas campur-tangan militer di Libya, yang memasuki bulan keempat. Belgia, Luxemburg dan Belanda juga telah mengakui dewan pemberontak Libya di Benghazi sebagai wakil sah rakyat Libya.

Pada hari yang sama, jaksa penuntut umum Libya menuduh serangan udara NATO untuk mendukung pasukan pemberontak sejak akhir Maret lalu telah menewaskan lebih dari 1.100 warga sipil dan melukai sekitar 4.500 orang. Seorang pejabat Libya, Mohamed Zekri Mahjubi mengatakan kepada wartawan asing di Tripoli bahwa ia akan berusaha untuk menuntut pemimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Anders Fogh Rasmussen, di pengadilan Libya karena "kejahatan perang".

Pasukan yang setia kepada Khadafy, Rabu, melancarkan serangan balasan di sebelah barat-daya Tripoli, dan menahan gerak maju pemberontak di sekitar Gualish serta mendesak ke arah desa Kikla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com