Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS: Bashar Tak Sangat Diperlukan Suriah

Kompas.com - 12/07/2011, 10:13 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Senin (11/7/2011), mengatakan, Presiden Suriah Bashar al-Assad, "tidak sangat diperlukan" dan AS "tak terlalu berkepentingan dia tetap berkuasa". Hillary mengeluarkan pernyataan itu setelah Kedutaan Besar AS dan kediaman duta besar AS di Damaskus diserang sejumlah orang Suriah, Senin.

Bersama dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton, yang sedang berkunjung ke Amerika Serikat, Hillary mengutuk serangan tersebut. Ia menuntut Suriah untuk sepenuhnya melaksanakan tanggung jawab internasional dalam melindungi instalasi diplomatik.

"Kami menuntut mereka segera memenuhi tanggung jawab internasional guna melindungi semua properti dan diplomat semua negara," katanya. "Dari sudut pandang kami, dia (Bashar al-Assad) telah kehilangan keabsahannya. Tujuan kami ialah melihat bahwa keinginan rakyat Suriah bagi pembaruan demokratis terwujud," kata Hillary.

Hillary juga menuduh Pemerintah Suriah "berusaha mengalihkan perhatian" dari apa yang dilakukannya "dengan membiarkan atau menghasut prilaku semacam ini" terhadap kedutaan besar Amerika dan Perancis. Ia menyatakan, taktik itu "tak berhasil". Namun, kendati berbicara keras, Hillary masih belum secara tersirat mendesak Bashar al-Assad mundur, dan berkeras ada "perbedaan besar" antara Suriah dan Libya.

Senin pagi, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland menyebut serangan terhadap instalasi diplomatik AS di Suriah sebagai "benar-benar kurang ajar". Ia mengatakan, kuasa usaha Suriah di kedutaan besarnya di Washington akan dipanggil ke departemen tersebut untuk membicarakan masalah tersebut.

Nuland menyatakan dalam keterangan rutin bahwa AS akan menjelaskan kepada kuasa usaha Suriah bahwa "kami memandang Pemerintah Suriah belum melaksanakan kewajibannya berdasarkan Konvensi Wina untuk melindungi instalasi diplomatik, dan negara itu benar-benar kurang ajar". Serangan itu tampaknya dipicu oleh kunjungan kontroversial Duta Besar AS di Suriah Robert Ford dan Duta Besar Perancis Eric Chevallier ke kota Hama, yang dilanda protes antipemerintah. Kunjungan tersebut telah ditanggapi dengan kekesalan oleh Pemerintah Suriah, yang menuduh mereka menyulut protes di daerah yang sudah bergolak.

Namun, Nuland membela kunjungan Ford dengan mengatakan, "penting" buat dia untuk pergi ke sana demi bertemu dengan sebagian rakyat biasa dan berbicara dengan mereka, dan "menjelaskan bahwa kami mendukung rakyat Suriah".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com