Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Penjinak Bom Dipancung

Kompas.com - 10/07/2011, 15:58 WIB

HERAT, KOMPAS.com - Tujuh penjinak ranjau yang diculik di Afghanistan barat dipancung para penculik mereka, kata polisi, Minggu (10/7/2011), sementara NATO mengumumkan tewasnya tiga tentara akibat serangan-serangan Taliban.

Tujuh orang itu adalah anggota dari 28 penjinak ranjau yang diculik, Rabu (6/7/2011) di satu distrik yang jadi pusat pemberontakan Taliban di provinsi Farah. Hingga kini tidak satu pihak pun mengaku bertanggungjawab atas penculikan massal itu.

"Tujuh penjinak ranjau itu dipancung. Kami menemukan satu mayat dari mereka dan sisanya adalah mayat para pemimpin suku," kata Mohammad Chaws Malyar, wakil kepala kepolisian provinsi Farah.

Kelompok-kelompok penjahat dan pemberontak berulang-ulang menculik puluhan warga Pakistan dan asing sejak invasi yang dipimpin Amerika Serikat tahun 2001 yang menggulingan pemerintah Taliban, tetapi sebagian besar akhirnya dibebaskan setelah memberikan uang tebusan atau ditukarkan dengan pembebasan para tahanan.

Para penjinak ranjau itu bekerja pada Badan Penjinakan Ranjau untuk Afghanistan, satu badan sosial Afghanistan yang berpangkalan di provinsi Kandahar, Afghanistan selatan.

Desember lalu, 18 warga Afghanistan yang bekerja untuk Pusat Pendeteksian Ranjau diculik di provinsi Khost di timur, yang berbatasan dengan Pakistan. Mereka dibebaskan tanpa cedera sehari kemudian dalam satu operasi gabungan pasukan Afghanistan-asing.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com