Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sadap Telepon, Koran Terbesar Inggris Ditutup

Kompas.com - 08/07/2011, 09:19 WIB

LONDON, KOMPAS.com - News of the World (NOTW), surat kabar bertiras terbesar di Inggris, ditutup akibat skandal penyadapan telepon terhadap ribuan orang, Kamis (7/7/2011).

James Murdoch, bos News International yang merupakan pemilik NOTW, sendiri yang mengumumkan penutupan surat kabar berumur 168 tahun itu.

Putra konglomerat media Rupert Murdoch itu menyatakan, edisi Minggu (10/7/2011) bakal menjadi terbitan terakhir. Pada edisi itu, kata Murdoch, tabloidnya tidak menerima iklan dan semua keuntungan edisi itu disumbangkan untuk amal.

"Setelah berkonsultasi dengan kolega senior, saya memutuskan untuk mengambil tindakan tegas demi kehormatan surat kabar ini. Minggu ini akan menjadi edisi terakhir News of the World," kata James Murdoch, Kamis (7/7/2011).

James Murdoch memuji sejarah NOTW yang berperan dalam memerangi kejahatan, mengungkap skandal, dan menentukan agenda pemberitaan di Inggris.

"Namun hal-hal baik yang sudah dilakukan News of the World ternodai tindakan yang salah. Dan jika tuduhan itu benar, tindakan itu sangat tidak manusiawi dan tidak mendapat tempat pada perusahaan kita," kata putra mahkota Rupert Murdoch itu.

Rupert Murdoch membeli NOTW pada 1969 dan menjadikannya salah satu media cetak bertiras terbesar dunia. Hingga terbitan pekan lalu, tiras NOTW mencapai 2,6 juta eksemplar.

Penyelidikan atas dugaan penyadapan telepon oleh NOTW itu sebenarnya telah berlangsung selama beberapa tahun. Selama ini yang diketahui menjadi korban penyadapan adalah kaum pesohor dan tokoh publik lain.

Namun awal pekan ini, skandal ini meledak setelah terungkapnya dugaan seorang penyelidik yang bekerja untuk NOTW telah mendengarkan dan "menghapus" pesan suara (voicemail message) seorang remaja 13 tahun yang kemudian ditemukan tewas.

Para wartawan atau penyelidik yang bekerja pada NOTW membobol ponsel para selebritas, politisi, dan orang-orang yang terlibat dalam kasus besar, termasuk korban kejahatan dan korban bom teroris.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com