KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton justru menganggap remeh ancaman pemimpin Libya Moammar Khadafy. Bahkan, sebagaimana warta AP dan AFP pada Sabtu (2/7/2011), Clinton mengatakan kalau Khadafy harus berhenti mengancam Eropa. "Dia harus mundur," kata Hillary.
"Khadafy harus menempatkan kepentingan rakyatnya lebih dulu," imbuhnya.
Sebelumnya, Khadafy memang mengancam akan menyerang rumah, kantor, dan keluarga orang Eropa jika NATO tak menghentikan pengeboman terhadap Libya.
Sementara, NATO sedang melaksanakan resolusi PBB melindungi warga sipil dari pasukan pendukung Moammar Khadafy.