KOMPAS.com - Tuduhan baru diarahkan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) kepada pemimpin Libya Moammar Khadafy. Menurut NATO, Khadafy menjadikan masjid dan taman bermain anak sebagai tameng sekaligus tempat penembak jitu pasukannya.
Seturut warta AP dan AFP pada Sabtu (18/6/2011), Juru Bicara NATO Oana Lungescu mengatakan pasukan Libya mengebom kota-kota dan pelabuhan tambang. "Pasukan Khadafy secara sistematis dan brutal menyerang warga Libya," katanya.
Pada Jumat (17/6/2011), Perdana Menteri Libya al-Baghdadi al-Mahmudi mengatakan NATO menggunakan agresi tingkat baru. "Jelas bagi kami bahwa NATO bergerak dengan sengaja menghantam gedung-gedung sipil," katanya kepada para wartawan di ibu kota Tripoli.
"Ini kejahatan atas kemanusiaan," tambahnya.
Sementara itu, harian New York Times melaporkan Presiden Barack Obama menolak saran dari para pengacara pemerintah yang berpendapat Amerika Serikat bisa meneruskan partisipasi dalam konflik Libya tanpa persetujuan Kongres.
Dalam perkembangan lain, Austria mengumumkan rencana untuk mengakui kelompok pemberontak, Dewan Transisi Nasional, sebagai pemerintah Libya yang sah, seperti yang sudah dilakukan oleh beberapa negara lain, seperti Jerman.