Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Bunuh Diri Ratakan Kantor Polisi

Kompas.com - 25/05/2011, 11:41 WIB

PESHAWAR, KOMPAS.com — Kelompok Taliban kembali berhasil membobol keamanan Pakistan. Kali ini pelaku bom bunuh diri memasuki sebuah kantor polisi dan meledakkan diri di dalamnya, Rabu (25/5/2011) subuh. Bangunan berlantai tiga di Peshawar itu luluh lantak dan dua polisi tewas.

Menurut polisi, 22 orang terluka dalam ledakan besar di dalam kompleks militer di Peshawar itu. Di dalam kompleks yang dijaga ketat itu juga tinggal keluarga militer. Pelaku membawa sebuah truk kecil yang berisi 200-250 kilogram bahan peledak.

Pejabat senior kepolisian Mohammad Ijaz mengatakan, "Ledakannya sangat dahsyat dan menghancurkan gedung bertingkat tiga itu. Biasanya ada 10 sampai 15 orang yang bertugas pada jam-jam itu."

Tim penyelamat masih mencari empat hingga lima orang yang diduga terjebak di bawah reruntuhan. Hingga kini, dua orang dinyatakan meninggal. Dari 22 korban luka, sembilan di antaranya polisi, sementara yang lain adalah warga sipi, termasuk anak-anak.

Pihak Taliban langsung mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap gedung yang berjarak sekitar 150 meter dari Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat di Peshawar itu. "Kami akan meningkatkan serangan untuk membalas dendam kematian Osama bin Laden," ujar juru bicara Taliban, Ehsanullah Ehsan, kepada kantor berita AFP.

"Serangan akan berlanjut sampai pesawat-pesawat AS dan militer Pakistan menghentikan serangan di wilayah suku," lanjutnya.

Bom bunuh diri ini merupakan serangan keempat Taliban sebagai pembalasan dendam kematian Osama oleh pasukan Navy SEALs AS. Pekan lalu, juga di Peshawar, sebuah bom meledak saat konvoi kendaraan Konjen AS lewat. Seorang pejalan kaki warga Pakistan menjadi korban.

Dua hari kemudian, Minggu (22/5/2011), sekelompok anggota Taliban menyerbu pangkalan Angkatan Laut Pakistan di Karachi dan menghancurkan dua pesawat buatan AS serta membunuh 10 personel militer. Kelompok ini sempat menduduki pangkalan Mehran itu selama 17 jam. Peristiwa di Mehran merupakan serangan terburuk kelompok militan terhadap instalasi militer Pakistan.

Di tengah kekhawatiran rentannya keamanan instalasi militer Pakistan, Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen yakin, senjata nuklir Pakistan masih aman. Namun, dia mengaku "mengkhawatirkannya".

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com