Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bila Nenek Belajar Beladiri

Kompas.com - 18/05/2011, 17:31 WIB

NAIROBI, KOMPAS.com — Jangan dikira ancaman pemerkosaan hanya dihadapi anak-anak dan perempuan muda. Di Kenya, kaum perempuan usia lanjut pun sering menjadi korban kekerasan seksual. Di Nairobi, ibu kota Kenya, hampir 20 persen korban pemerkosaan adalah kaum perempuan berusia di atas 60 tahun.

Ancaman itu mendorong sejumlah perempuan lanjut usia di Nairobi berlatih beladiri. Mereka tergabung dalam sebuah klub beladiri yang digagas Sheila Kariuki, seperti dilaporkan GlobalPost.

"Waktu pertama kali membentuk klub beladiri untuk nenek, mereka kaget sekali. 'Kami latihan karate? Tidak ah, itu untuk orang muda,'" ucap Kariuki yang mendirikan klub ini pada 2007.

"Namun, saat kami sudah duduk bersama dan saya menunjukkan teknik-teknik sederhana untuk membela diri, mereka berlatih dengan antusiasme tinggi. Sekarang, setelah tiga tahun, mereka tetap rajin datang berlatih dan terus belajar," imbuh Kariuki.

Dalam video yang ditampilkan GlobalPost, tampak nenek-nenek itu bergiliran memukul sansak atau menendangnya. Kadang mereka belajar menangkis serangan lawan. Kariuki juga menunjukkan titik-titik mana saja yang bisa menjadi titik lemah penyerang.

Mereka juga berlatih berpasangan. Salah satu berperan sebagai penyerang, sedangkan pasangannya berusaha melawan.

Usaha Kariuki kini berbuah. Salah seorang muridnya, nenek berusia 70 tahun, menceritakan pengalamannya membela diri saat diserang sekelompok lelaki.

"Suatu kali, anak-anak muda itu datang ke rumah saya. Seorang di antara mereka memegang gaun saya, tetapi saya terlalu cepat buat mereka. Tangan saya langsung memukul kemaluannya. Ketika dia menjerit, para tetangga mendengar dan berdatangan. Akhirnya mereka kabur," kata sang nenek dengan nada bangga.

Rekannya punya pengalaman berbeda. "Sejak dulu saya memang pemberani. Tetapi, sekarang saya makin percaya diri karena bisa membela diri," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com