Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sipil Bersenjata Lukai 15 Demonstran

Kompas.com - 15/05/2011, 03:20 WIB

SANA'A, KOMPAS.com — Sejumlah warga sipil bersenjata menembak demonstran antipemerintah di kota terbesar kedua Suriah, Taez, Sabtu (14/5/2011). Menurut dokter dan saksi, akibat kejadian itu, 15 demonstran terluka.

Ketegangan meningkat di Yaman ketika pemimpin Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), Abdullatif al-Zayani, diperkirakan akan tiba di Sana'a dalam upaya baru untuk mengakhiri krisis di Yaman. Ia akan meyakinkan pihak-pihak yang bersaing di sana untuk menandatangani rencana yang diperantarai Teluk, yang akan menyaksikan Presiden Ali Abdullah Saleh mundur dalam 30 hari, demikian pernyataan sumber yang mengetahui kepada AFP.

Presiden akan mengajukan pengunduran dirinya kepada parlemen dalam 30 hari, diikuti dengan pemilihan presiden dua bulan kemudian. Ia dan pembantu-pembantu pentingnya akan diberikan kekebalan dari penuntutan.

Puluhan ribu orang ikut berdemonstrasi di jalan utama di kota itu yang terjadi sehari setelah Saleh menolak mentah-mentah seruan dari sekutu lamanya, AS, untuk setuju mundur "sekarang", kata saksi tersebut.

Loyalis Saleh menembak demonstran, melukai 15 orang dengan berondongan peluru tajam, kata dokter dan saksi. Seorang dari mereka yang terluka telah meninggal secara klinis, kata seorang pejabat medis.

Sementara itu, demonstran telah menangkap tiga penyerang yang mereka lukiskan sebagai "perang jahat bersenjata" rezim, kata penyelenggara demonstrasi.

Pemogokan umum telah diserukan oleh oposisi yang secara luas mengawasi di Taez, saksi itu menambahkan.

Hari Jumat, ibu kota Sana'a menyaksikan demonstrasi besar pendukung dan penentang presiden. Saleh menyatakan kepada demonstrasi pendukungnya: "kita tidak akan tetap pasif dalam menghadapi para pelanggar hukum" dan memperingatkan oposisi untuk "berhenti bermain dengan api".

Juru bicara oposisi di parlemen, Mohammed Qahtan, mengatakan kepada stasiun televisi Al Arabiya, pernyataan presiden itu berarti "pernyataan perang".

Pasukan elite Garda Republik telah membunuh sedikitnya tiga demonstran antipemerintah di kota Ibb di selatan, Jumat, menurut sumber oposisi dan saksi. Kematian-kematian itu menjadikan 179 jumlah orang yang tewas dalam tiga bulan demonstrasi terhadap rezim Saleh, menurut hitungan korban yang dikumpulkan dari aktivis dan petugas medis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com