Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perwira Pakistan Masuk Daftar Teroris

Kompas.com - 12/05/2011, 13:42 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com — India menempatkan lima pejabat militer Pakistan dalam daftar 50 "penjahat" yang mereka inginkan untuk diekstradisi ke India guna menghadapi pengadilan dengan tuduhan teror. Itu untuk pertama kalinya India menuduh secara langsung perwira militer Pakistan terlibat dalam militansi.

"Daftar orang-orang yang paling dicari" itu telah diserahkan kepada Pakistan pada Maret lalu, tapi isinya baru saja dibeberkan. Pemilihan waktu itu bertepatan dengan meningkatnya tekanan terhadap Pakistan terkait klaim bahwa negara itu telah melindungi Osama bin Laden, pemimpin jaringan teroris Al Qaeda.

Sekretaris Dalam Negeri India GK Pillai menyampaikan daftar itu kepada mitranya dari Pakistan, Qamar Zaman Choudhary, pada pertemuan Maret lalu, kata seorang pejabat senior Pakistan yang mengetahui langsung masalah tersebut kepada Reuters. New Delhi telah lama menuduh Pakistan menyembunyikan gerilyawan seperti orang-orang yang berada di belakang serangan Mumbai pada tahun 2008, yang menewaskan 166 orang. India mengatakan, mereka itu dibantu oleh badan intelijen militer negara itu, ISI Inter-Service Intelijen (ISI).

Selain kelima perwira berpangkat mayor dalam militer Pakistan itu, daftar tersebut juga mencakup seorang penjahat lain, Dawood Ibrahim, dan beberapa orang yang diduga anggota kelompok militan Al Qaeda, Lashkar e Taiba, dan Jaish e Mohammad.

Pasukan khusus AS telah membunuh Osama bin Laden di rumahnya, di sebuah kota militer, 50 kilometer dari Islamabad, 2 Mei lalu, yang menimbulkan tuduhan bahwa badan keamanan Pakistan melindungi orang yang paling dicari di dunia itu atau memang tidak cakap. India dan Pakistan, dua negara tetangga bersenjata nuklir, telah berperang tiga kali sejak 1947.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com