Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Bencana Jepang Bikin Allianz "Sempoyongan"

Kompas.com - 04/05/2011, 20:17 WIB

BERLIN, KOMPAS.com - Allianz Jerman menjadi raksasa asuransi terbaru yang pada Rabu (4/5/2011) memperkirakan keuntungannya terpukul klaim yang berhubungan dengan rentetan bencana alam, terutama rakasa gempa bumi dan tsunami Jepang.     Asuransi terbesar di Eropa itu mengatakan bahwa laba bersih kuartal pertama merosot 44 persen menjadi sedikit lebih banyak dari 900 juta euro (1,3 miliar dollar AS). Pasalnya, 750 juta euro dalam biaya klaim yang terkait dengan bencana alam.     Dari jumlah ini, sekitar 320 juta euro terkait dengan klaim asuransi dari rekor gempa terkuat yang pernah terjadi di Jepang dan tsunami pada 11 Maret 2011 yang mengakibatkan hampir 26.000 orang hilang atau mati.     Pemerintah Jepang memperkirakan bahwa kerusakan langsung dari gempa bermagnitud 9,0 dan tsunami, yang juga memicu kecelakaan nuklir terburuk di dunia sejak Chernobyl 25 tahun yang lalu, bisa mencapai 300 miliar dollar AS.     Bencana alam lain dalam tiga bulan pertama 2011 termasuk banjir dan topan yang menghancurkan di Australia pada Januari dan Februari dan gempa di Selandia Baru pada akhir Februari.     Sementara itu, Munich Re  Jerman, perusahaan reasuransi terbesar di dunia, memperingatkan bulan lalu pihaknya akan membukukan kerugian pada kuartal pertama, mengatakan bencana  alam akan memakan biaya klaim 2,7 miliar euro.     Hannover Re, yang juga dari Jerman, memotong prospek keuntungannya untuk 2011. Swiss Re dari Swiss memperkirakan pada Maret bahwa gempa dan tsunami Jepang akan berbiaya klaim sekitar 1,2 miliar dollar AS, tetapi memperingatkan ini dapat direvisi naik.     Di Amerika Serikat, AIG mengatakan pada Maret bahwa klaim di Jepang akan biaya asuransi properti unit Chartis sekitar 700 juta dolar AS. Sedangkan, kerugian dari bencana alam yang lain akan mencapai sekitar 200 juta dollar AS.     Allianz mengatakan bahwa keuntungan operasi kuartal pertama adalah sekitar 1,7 miliar euro, dekat dengan tingkat tahun sebelumnya, sementara juga menempel proyeksi laba setahun penuh. "Meskipun kami menghabiskan hampir 200 juta euro lebih lanjut tentang bencana alam ... kami dapat menjaga laba usaha kami mendekati tingkat tahun sebelumnya," kata CEO Michael Diekmann.     "Ini adalah kesaksian pada alam berbasis luas dari portofolio bisnis kami. Kami berada di jalur untuk mencapai target laba operasi kami untuk 2011," imbuhnya.

Hasil lengkap akan dipublikasikan pada 12 Mei.

 
 
 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com