Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Bunuh Diri di Pos Militer, 8 Tewas

Kompas.com - 01/05/2011, 02:44 WIB

MOSUL, KOMPAS.com — Kekerasan berdarah seperti tak pernah henti di Irak, negeri yang semula berdaulat tetapi digempur pasukan Barat di bawah kendali Amerika Serikat.

Kali ini, delapan orang tewas dan 19 orang luka-luka ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di sebuah pos pemeriksaan militer Irak dekat pasar di kota Mosul di Irak utara, Sabtu (30/4/2011).

Serangan terhadap militer dan polisi Irak meningkat ketika mereka bersiap untuk mengambil tanggung jawab penuh keamanan di negara itu sebelum penarikan penuh tentara AS pada 31 Desember, lebih dari delapan tahun setelah serangan pimpinan AS di Irak.

"Delapan tewas, 19 luka-luka. Lima tentara tewas dan tiga warga sipil serta dua tentara termasuk di antara mereka yang terluka," kata polisi Provinsi Nineveh, Letnan Kolonel Mahmoud al-Jibouri. Korban itu adalah yang terakhir.

Sumber rumah sakit memastikan jumlah mereka yang tewas dan yang terluka itu serta mengatakan, serangan tersebut terjadi di sebuah pasar rakyat di Mosul timur, 390 kilometer di utara Baghdad, ibu kota Irak.

"Pembom bunuh diri tersebut meledakkan dirinya di jalan masuk tempat tentara Irak mengawaki sebuah pos pemeriksaan untuk menggeledah orang-orang yang akan masuk ke pasar itu," kata sumber rumah sakit. "Serangan itu terjadi pada puncak jam-jam bisnis di pasar itu."

Mosul telah dianggap sebagai markas kota terakhir yang tersisa dari kelompok Islam Sunni Al Qaida, setelah kelompok itu ditendang keluar ke banyak bagian Baghdad dan Provinsi Anbar di Irak barat oleh tentara AS yang bersekutu dengan milisi suku Arab Sunni setempat pada 2007.

Meskipun kekerasan telah menurun dengan cepat sejak puncak perang sektarian pada 2006/2007, peledakan bom dan pembunuhan masih merupakan kejadian sehari-hari dan gerilyawan masih mampu melakukan serangan mematikan.

Sedikitnya delapan orang tewas dan 17 orang terluka Kamis ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di dalam sebuah masjid di Provinsi Diyala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com