Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Saif Gantikan Khadafy?

Kompas.com - 05/04/2011, 11:03 WIB

TRIPOLI, KOMPAS.com Utusan khusus Moammar Khadafy yang dikirim ke Barat punya misi menguji kemauan asing dalam menerima salah satu putra pemimpin Libya itu sebagai penggantinya. CNN melansir hal tersebut, Senin, berdasarkan penuturan sebuah sumber yang dekat dengan pemimpin Libya itu.

Berdasarkan proposal tersebut, Saif al-Islam Khadafy, yang sekarang berusia 38 tahun dan seorang doktor filsafat lulusan Inggris, akan mengambil alih kekuasaan dari ayahnya dan membantu mereformasi negara itu dengan cepat.

Sebelumnya, Minggu, harian The New York Times melaporkan bahwa dua putra Khadafy, yaitu Saif dan Saadi, telah mengusulkan transisi konstitusional yang mencakup opsi penyingkiran Khadafy tua. Kedua putra Khadafy itu dinilai berhaluan moderat dan berpikiran terbuka serta sudah terpengaruh Barat.

Sementara itu, dua putra Khadafy yang lain, yaitu Khamis, yang sempat dikabarkan tewas bulan lalu, dan Mutuassim berpandangan konservatif. Mutuassim bahkan dilihat sebagai saingan Saif dalam perebutan kekuasaan untuk menggantikan posisi sang ayah.

Saif yang sempat dianggap sebagai pembaharu terkemuka dalam Pemerintah Libya muncul sebagai salah satu pembela yang paling menonjol bagi ayahnya sejak awal kerusuhan di negara kaya minyak tersebut. Masih menurut sumber tadi, transisi penyerahan kekuasaan akan berlangsung secara bertahap demi menghindari ketidakstabilan. Sumber tersebut juga menekankan perlunya menegosiasikan sebuah "solusi yang terhormat" sehingga Khadafy tua tidak terlihat disingkirkan secara paksa. Moammar Khadafy telah memimpin Libya selama 42 tahun.

Wakil Menteri Luar Negeri Libya Abdelati Obeidi bertemu dengan Perdana Menteri Yunani George Papandreou, Minggu. Ia telah tiba di Turki, Senin, dan di sana dia diperkirakan akan melanjutkan pembicaraan tentang misi yang sama.

Namun, pihak oposisi telah dengan tegas menyatakan bahwa mereka menginginkan semua keluarga Khadafy keluar dari Libya. Mereka menolak kesepakatan apa pun yang membiarkan putra Khadafy, siapa pun dia, memegang jabatan di negara yang telah tercabik perang saudara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com