Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Greenpeace: Jepang Alami Krisis Nuklir

Kompas.com - 12/03/2011, 08:31 WIB

TOKYO, KOMPAS.com — Kelompok lingkungan Greenpeace, Sabtu (12/3/2011), memperingatkan, kerusakan akibat gempa pada dua pembangkit nuklir Jepang berarti ”negara itu berada di tengah krisis nuklir dengan konsekuensi yang mungkin mengerikan”.

Jepang, Sabtu, bergegas mencegah kecelakaan nuklir di dua pembangkit nuklir dimana sistem pendingin reaktor gagal setelah gempa bumi dahsyat, Jumat. Pihak berwenang Jepang telah memerintahkan 45.000 orang yang tinggal di dekat  salah satu pembangkit tersebut dan 3.000 orang di dekat pembangkit lainnya untuk mengungsi.

Sistem pendingin kedua reaktor tidak berfungsi, yaitu pembangkit nuklir Fukushima Nomor 1 dan Nomor 2, keduanya terletak di wilayah sekitar 250 kilometer di timur laut Tokyo, wilayah perkotaan dengan 30 juta penduduk. Operator Tokyo Electric Power, Sabtu, mengatakan, pihaknya telah melepaskan uap radioaktif untuk mengurangi tekanan dari pembangkit Nomor 1.

”Pembebasan sejumlah radiasi ke atmosfer membawa risiko kesehatan bagi masyarakat di daerah sekitarnya,” kata Kepala Kampanye Nuklir Greenpeace Internasional Jan Beranek, sebagaimana dilaporkan AFP.

”Fakta bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima bocor atau dengan terpaksa sengaja melepaskan gas yang terkontaminasi dari reaktor ke atmosfer menandakan bahwa semua proteksi fisik yang seharusnya mampu mengisolasi aktivitas radioaktif dari lingkungan telah gagal. Perlu peringatan berapa banyak lagi hingga orang mampu memahami bahwa reaktor nuklir secara inheren berbahaya?” kata Beranek.

”Kami diberi tahu oleh industri nuklir bahwa hal-hal seperti ini tidak dapat terjadi dengan reaktor modern, tetapi saat ini Jepang berada di tengah krisis nuklir dengan konsekuensi potensial yang mengerikan. Sementara fokus segera saat ini adalah untuk meminimalkan pelepasan radiasi dan menjaga masyarakat setempat tetap aman, ini merupakan satu peringatan akan risiko yang melekat pada pembangkit nuklir, yang selamanya akan selalu rentan terhadap kombinasi berpotensi mematikan akibat kesalahan manusia, kegagalan desain dan bencana alam. ”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com