Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Khadafy 300 Dollar AS Sehari

Kompas.com - 03/03/2011, 11:37 WIB

DAKAR, KOMPAS.com — Setelah beberapa dekade membiayai dan melatih para pemberontak dan gerakan pembebasan, pemimpin Libya, Moammar Khadafy, dituduh menggunakan pengaruhnya untuk mengumpulkan pasukan tentara bayaran dari seluruh sub-Sahara, Afrika.

Khadafy selama 41 tahun pemerintahannya telah menawarkan pembiayaan dan pelatihan atau dukungan bagi para pemberontak di sejumlah negara yang berkonflik, seperti Liberia, Sierra Leone, Uganda, Chad, Mali, dan Zimbabwe. Ia juga membantu operasi penjagaan perdamaian, memberikan bantuan, dan membangun infrastruktur.

Sekarang, dengan melambai-lambaikan uang hasil jual minyaknya ke selatan, Khadafy dikatakan telah memikat 25.000 tentara bayaran untuk melawan pemberontakan rakyatnya di dalan negeri yang menentang rezim otoriternya. Kepala Liga HAM Libya Ali Zeidan mengatakan, Chad memimpin kelompok tentara bayaran itu, yang mencakup warga dari Niger, Mali, Zimbabwe, dan Liberia yang dibayar 300 dollar AS-2.000 dollar AS sehari.

Khadafy telah membiayai gerakan pemberontakan di Chad, termasuk Presiden Idriss Deby yang kini berkuasa, dan banyak dari bekas pemberontak itu masih tinggal di Libya sekarang ini. Mereka itu termasuk pendukung mantan diktator Hissène Habré dan mantan presiden Goukouni Weddeye.

Sebagian besar pemerintah di negara-negara itu telah membantah keterlibatan warga mereka sebagai tentara bayaran di Libya. Namun, para pejabat Mali memastikan bahwa ratusan pemuda Tuareg dari Mali dan Niger telah direkrut Khadafy. Ag Abdou Salam Assalat, Presiden Majelis Daerah Kidal di Mali, mengatakan, orang-orang muda "pergi dalam jumlah besar (ke Libya)". Dia mengatakan, pemerintah daerah "berusaha menghalangi mereka" agar tidak pergi ke Libya, khususnya para mantan pemberontak. Namun, itu bukan perkara mudah karena ada "dollar dan senjata" yang menunggu mereka.

Khadafy memainkan peran penting dalam mengakhiri pemberontakan Tuareg di Mali dan Niger pada Oktober 2009. Ia diduga menyebarkan uang dalam jumlah jutaan dollar AS kepada para pemberontak.

"Setidaknya 3.000 mantan gerilyawan Tuareg telah berkeliaran di alam bebas sejak tahun 2009 sehingga tidak heran kalau sebagian dari mereka telah direkrut Khadafy, kepada siapa mereka sangat berutang," kata sebuah sumber Tuareg di Niger yang tidak mau disebut jati dirinya.

Khadafy juga telah mendukung pemberontakan yang dilancarkan Tentara Perlawanan Uganda, Front Persatuan Revolusioner (RUF) Sierra Leone, dan mantan Presiden Liberia Charles Taylor yang saat ini menghadapi pengadilan kejahatan perang di Den Haag.

Namun, Human Rights Watch, Rabu, mengatakan, tidak dapat diverifikasi secara independen perihal kehadiran tentara bayaran asing di Libya saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com