Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Korban Terjebak di Reruntuhan

Kompas.com - 22/02/2011, 10:25 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Sebuah gempa kuat yang melanda Christchurch, kota terbesar kedua Selandia Baru, Selasa (22/2/2011), telah merobohkan bangunan, menyebabkan "banyak korban jiwa", dan menjebak banyak orang di bawah reruntuhan, serta memicu kebakaran. Gempat tersebut merupakan gempa kedua yang mengguncang negara itu dalam lima bulan ini.

Stasiun TV lokal memperlihatkan banyak orang dikeluarkan dari dalam puing di pusat kota, kendati tak jelas apakah ada yang masih hidup. Namun polisi melaporkan, "banyak korban jiwa" setelah gempa berkekuatan 6,3 itu mengguncang pada waktu makan siang, yang sibuk.

Tak seperti gempa yang lebih kuat tahun lalu, yang mengguncang pada pagi hari, ketika kantor, toko dan jalan-jalan kosong di kota tersebut, gempa kali ini mengguncang pada pukul 12.51 waktu setempat ( atau Selasa, pukul 06.51 WIB) di kedalaman hanya empat kilometer, demikian menurut laporan USGS, badan survei geologi AS.

"Gempat tersebut kuat sekali," kata seorang pastor di luar reruntuhan sebuah katedral di Christchurch kepada stasiun televisi Selandia Baru. "Saya tidak tahu apakah ada orang di bawah puing ini."

Gempa tersebut berpusat sekitar 10 km di barat daya Christchurch, yang telah mengalami kerusakan luas saat gempa terakhir pada September lalu yang berkekuatan 7.1 tapi tidak menimbulkan korban jiwa.

"Ada banyak kerusakan, TV kami hancur dan ada keretakan besar di rumah. Tetangga pagarnya hancur," kata Nicholas Hextall, yang tinggal di pusat Christchurch, melalui telepon. Listrik dan air juga telah putus.

Selandia Baru, yang terletak di antara lepeng tektonik Pasifik dan Indo-Australia, rata-rata mengalami lebih dari 14.000 gempa bumi setahun, dan sekitar 20 gempa biasanya berkekuatan di atas 5,0.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com