Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Domodedovo, Tempat yang Akrab bagi WNI

Kompas.com - 25/01/2011, 11:29 WIB

KOMPAS.comSerangan bom bunuh diri yang menewaskan 35 orang di bandara tersibuk Rusia, Domodedovo, di Moskwa, Senin (24/1/2011), sontak menarik perhatian warga negara Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri. Berikut adalah penuturan kesaksian Syaripudin Zuhri, seorang WNI yang menetap di Moskwa, terhadap serangan bom itu lewat tulisannya di Kompasiana:

Selepas isya pukul 17.52 wm (21.52 WIB) saya siap-siap pulang dari kantor, dengan kebiasaan memanaskan mobil terlebih dahulu sambil membersihkan mobil dari salju tipis di sore hari, tapi gelapnya ya sudah seperti pukul 10 malam, biasa di musim dingin siapa pun orang yang bekerja di Rusia dipaksa menjadi ”Batman” manusia kalong, yang keluarnya di malam hari, atau seperti maling, pergi gelap, pulang masih gelap! Nah itu pun dialami oleh saya, untuk menghindari kemacetan yang parah di jalanan di musim dingin, pulang lebih awal atau pulang paling akhir, saya pilih yang kedua, agar tidak ketinggalan shalat maghrib dan isya, kalau sudah di jalanan terjebak macet, maghrib bisa bablas, kalau isya waktunya panjang.

Nah ketika sedang menunggu mobil panas dan sambil membersihkan mobil dari salju, datang teman dari bagian komunikasi yang kebetulan rumahnya satu apartemen dengan saya, hanya beda pintu masuk dan tingkatnya, dia mau ikut. Setelah ngobrol ke sana ke mari, tiba-tiba dia menyampaikan berita mengejutkan, ada bom di Domodedovo! Astagfirullah. Pembicaraan menambah hangat ketika menyangkut teman yang hari ini ada yang pulang ke Indonesia yang take off melalui Bandara Domodedovo tersebut!

Yang jelas ada tiga WNI yang kembali ke Indonesia kemarin, tentu dengan petugas dari kantor dan keluarganya yang mengantar, dan kebetulan yang dua orang ini anak beranak, sebut saja si A dengan bapaknya yang sedang sakit. Dia memutuskan untuk kembali saja ke Indonesia dan bekerja di Indonesia untuk selamanya. Si A ini anak bungsu dari empat bersaudara, tiga kakaknya sudah menetap di Amerika Serikat. Ini yang saya khawatirkan karena saya tahu betul si A ini siapa, perjuangan dan pengabdiannya sebagai seorang anak patut dijadikan contoh generasi muda.

Dia kelahiran Rusia, ibunya orang Rusia, seorang penari balet dan bapak staf lokal, yang bekerja bertahun-tahun di Rusia, tetapi tetap mencintai Indonesia tanpa menjadi warga negara Rusia. Setelah bapaknya mengalami sakit dan pensiun, si A ini mengambil alih semua beban memelihara bapaknya, sendirian, padalah si A anak laki-laki dan masih bujangan! Namun, ada yang patut dibanggakan, besar di Rusia sejak kecil, namun sekolahnya tetap memilih di sekolah yang berkurikulum Indonesia dari SD sampai tamat SMA dan kuliah di Indonesia, kemudian balik lagi ke Moskwa dan bekerja di Moskwa, sementara kakak-kakaknya sudah di Amerika. Si A ini yang saya khawatirkan karena hari ini dia pulang ke Indonesia via Bandara Domodedovo, sementara Domodedovo diberitakan dibom!

Akan berakhirkah kisah anak beranak ini di Domodedovo? Bila iya, kisah perjuangan anak ini patut menjadi sejarah, anak ”blasteran” bapak Indonesia dan Ibu Rusia, dua kepribadian ada pada dirinya, 3 bahasa dia kuasai dengan baik, Rusia, Indonesia, dan Inggris! Wajahnya blasteran banget, namun akhlaknya Indonesia banget, alhamdulillah karakternya terbentuk berkat pendidikan Indonesia tadi, yang ramah, lembut, dan baik! Usut punya usut, alias cari berita sana-sini mengenai si A dengan bapaknya, alhamdulillah … terdengar berita si A dan bapaknya selamat beserta seorang Indonesia lainnya yang terbang dari Bandara Domodedovo.

Kabar yang lebih mengejutkan lagi adalah hanya beda selisih kurang lebih 10 menit saja dari bom yang meledak di Domodedovo! Ya hanya kurang lebih 10 menit saja dari terjadinya ledakan tersebut, ini kabar yang bisa dipercaya. Karena memang biasanya kalau WNI pulang pergi Moskwa-Jakarta, Jakarta-Moskwa, yang sering digunakan adalah pesawat Emirat Air ketimbang pesawat lainnya yang juga terbang ke Indonesia, seperti Singapore Airlines, Qatar, KLM. Nah Emirat itu mangkalnya di bandara yang dibom ini! Setelah mendengar kabar si A dan bapaknya selamat, terasa lega hati ini.

Oya, biasanya sesuai jadwal kalau Emirat take off dari Bandara Domodedovo pukul 16.45 wm (10.45 WIB) dan bom terjadi sekitar jam 17.00 wm (21.00 WIB). Nah selisih waktu yang kurang lebih 10 menit menjadi sebuah pembelajarn yang sangat berharga. Mengapa? Kalau nyawa belum sampai ajal, maut tak akan tiba! Bayangkan … berapa sih lamanya sepuluh menit? Namun, waktu yang sangat singkat itu telah menyelamatkan nyawa tiga WNI! Pesawat yang ditumpangi baru berangkat 10 menit yang lalu, kemudian bom meledak di bandara yang baru saja ditinggalkan! Benar-benar sebuah drama kehidupan manusia yang mendebarkan, bayangkan kalau saja penerbangan di-delay seperti yang terjadi ketika badai salju beberapa waktu yang lalu, apa jadinya? Tidak usah lama, 15 menit saja di-delay, ceritanya akan lain.

Coba bayangkan, tempat terjadinya bom di Domodedovo itu adalah tempat yang akrab bagi WNI yang di Moskwa karena ketika mengantar atau menjemput, saudara, teman, sanak keluarga, baik yang dinas maupun pribadi akan melewati tempat ini dan menunggu di sana! Yang biasanya kalau menunggu itu sambil ngopi atau ngeteh di kafe yang ada di lokasi pengambilan barang, saat kedatangan pesawat! Di tempat yang dibom kemarin itu entah sudah berapa kali saya bolak-balik ke tempat itu, apalagi bagian konsuler, tidak kehitung jumlahnya! Nah biasanya kalau ada teman yang pulang, saya ikut ngantar juga, itu kalau hari libur, nah karena hari kerja, ya tidak bisa.

Di tempat yang dibom itu memang ada kafe, ada restoran Asia, tepatnya restoran Korea Selatan. Di atasnya ada restoran India, Rusia, Italia, dan lain-lain. Anda bayangkan di tempat yang seramai itu tiba-tiba ada bom yang meledak! Berita yang mengejutkan itu mengusik keingintahuan yang lebih dalam. Setelah mobil saya panas, cepat-cepat pulang menuju ke rumah. Alhamdulillah jalan tidak macet, alias normal saja, kurang lebih 20 menit saya tiba di apartemen, tanpa buka jaket, sweater, baju, dan lain-lain lebih dahulu, saya menyalakan TV dan benar! Bom memang meledak Bi bandara Domodedovo. Hampir semua TV menyiarkan. CNN, BBC, Eropa News, NTV, TV 1 Rusia, TBK, Central, dan lain-lain menyiarkan berita tersebut!

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com