Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Gerilyawan Maois di Tangan Pemerintah

Kompas.com - 22/01/2011, 21:25 WIB
KATHMANDU, KOMPAS.com - Mantan pemberontak Maois Nepal  menyerahkan ribuan bekas gerilyawan mereka di bawah kekuasaan pemerintah, Sabtu (22/1/2011), dalam satu tindakan yang diharapkan akan mendorong proses perdamaian yang mengakhiri perang saudara 10 tahun.      Pemimpin Maois Prachanda dan Perdana Menteri Madhav Kumar Nepal menandatanganai  deklarasi bersama yang memberikan pengawasan terhadap lebih dari 19.000 mantan pemberontak kepada komisi khusus yang dipimpin perdana menteri dalam saatu acara publik yang disiarkan langsung  dari satu kamp Maois.      Tindakan itu dilakukan semingu setelah misi perdamaian PBB, yang mengawasi transisi yang sering terganggu bagi perdamaian setelah perang saudara berakhir tahun 2006, merampungkan operasinya di negara tersebut. Misi itu memberikan peringatan bahwa percekcokan yang terus terjadi antara Maois dan partai-partai politik lainnya dapat merusak proses perdamaian.      Pemerintah Nepal kini menghadapi  tugas berat mengintegrasikan para pemberontak Maois, yang kini ditampung di kamp-kamp, ke pasukan keamanan atau merehabiliatsi mereka dalam kehidupaan sipil di republik Himalaya itu.      Pihak Maois meminta agar para pasukan mereka ditampung dalam tentara nasional, tetapi militer dan pemerintah sejauh ini tidak bersedia melakukan hal itu dengan mengatakan tentara nasional tidak setuju menerima kader yang telah diindoktrinasi politik mereka. "Tugas ini akan memerlukan waktu dan mungkin dapat dilakukan dengan kerja sama semua partai politik, rakyat Nepal dan dukungan masyarakat internasional," kata Prachanda dalam pidatonya di hadapan para gerilyawan itu. Kamp itu terletak di Shaktikhor, 80km  selatan ibu kota Kathmandu.      Masa depan gerilyawan itu adalah kunci bagi stabilitas sebuah negara yang bertindak sebagai penyangga antara China dan India, yang bersaing untuk berebut pengaruh di negara itu.      Nepal memiliki potensi berlebihan untuk listrik tenaga air dan terletak di sumber sungai-sungai yang memasok air bagi jutaan orang di India, dan dianggap China  sebagai penting bagi keamanan Tibet.      Partai Maois sempat memimpin  satu koalisi setelah kemenangan mereka yang mengejutkan dalam pemilihan tahun 2006 bagi satu majelis konstituante yang bertugas menyusun konstitusi republik pertama  negara itu.      Tetapi aliansi itu pecah dan Prachanda mundur sebagai perdana menteri dalam konflik dengan presiden menyangkut kekuasaan atas tentara nasional. Nepal sejak itu terus dilanda konflik.      Parlemen negara itu gagal memilih pemimpin baru sejak Juni tahun lalu ketika Perdana menteri Madhav Kumar Nepal mundur atas tekanan   partai Maois, yang berusaha untuk kembali berkuasa. Kumar Nepal masih menjabat sebagai perdana menteri sementara.      Maois, yang menguasai 40 persen kursi di parlemen, gagal mendapat dukungan yang diperlukan  untuk membentuk pemerintah baru.      Lebih dari 16.000 orang tewas dalam pemberontakan Maois yang melanda Nepal tahun 1996 sampa 2006.
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com