VLADIVOSTOK, KOMPAS.com - Kementerian pelayanan darurat Rusia berencana untuk membangun 10 pusat pemantau operasi dan keamanan jaringan pipa minyak serta gas di pantai Arktik, kata Menteri Keadaan Darurat Rusia, Sergei Shoigu, Senin (27/12).
"Salah satu masalah di Kutub Utara adalah keselamatan saluran pipa minyak dan gas yang dibangun di lapangan beku. Pencairan (pada musim semi dan musim panas) menyebabkan deformasi lapisan bumi dan akibatnya, menyebabkan kebocoran, pecah serta ledakan di pipa," kata Shoigu dalam sebuah wawancara dengan televisi Rusia 1.
"Kami telah memutuskan untuk membangun sepuluh pusat layanan darurat di sepanjang pantai di Kutub Utara," katanya. "Mereka akan menggabungkan meteorologi, penyelamatan dan bahkan pelayanan petugas penjaga perbatasan, semua yang diperlukan untuk mengatasi situasi darurat," ucapnya.
Rusia, Amerika Serikat, Kanada, Denmark dan Norwegia berupaya untuk menegaskan yurisdiksi atas bagian dari Arktik, yang diyakini kaya minyak dan gas.
Deposit hidrokarbon besar akan menjadi lebih mudah diakses, karena meningkatnya suhu global yang menyebabkan penurunan es laut. Kemudahan akses ke sumber daya alam yang belum dimanfaatkan dari Kutub Utara, dipastikan akan mengarah pada pembangunan puluhan pipa baru dan membutuhkan pemantauan yang terkoordinasi dengan baik antara ekplorasi minyak dan gas di wilayah tersebut. Shoigu mengatakan, teknologi keamanan yang paling canggih akan digunakan dalam pembangunan jaringan pipa di Arktik mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.