Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Mobil Tewaskan 13 Orang, 41 Cedera

Kompas.com - 13/12/2010, 00:14 WIB

FALLUJA, KOMPAS.com - Serangan bom mobil bunuh diri, Minggu (12/12/2010) menewaskan 13 orang dan melukai puluhan di dekat kantor pemerintah di Ramadi, kota Irak yang berpenduduk mayoritas Sunni.

Beberapa sumber dari rumah sakit dan polisi menyebutkan, serangan itu terjadi ketika para pemimpin politik berusaha membentuk pemerintah baru dan hanya beberapa hari sebelum perayaan Syiah.

Seorang polisi dan sumber rumah sakit mengatakan, 13 orang tewas dan 41 cedera dalam ledakan di provinsi Anbar, Irak barat, yang pernah menjadi pangkalan kelompok militan Al-Qaeda.

Hikmet Khalaf, Wakil Gubernur Anbar, mengatakan bahwa pemboman itu, yang terjadi di Ramadi pusat, sekitar 100 kilometer sebelah barat Baghdad, ditujukan pada sebuah kompleks perkantoran dewan provinsi. Ia menyebut jumlah kematian tujuh dan korban cedera 25.

"Bom itu meledak di sebuah perempatan jalan yang ramai. Ada kendaraan sipil yang sedang lewat dan itu juga merupakan pintu gerbang menuju perkantoran utama pemerintah," kata Khalaf.

Ia menuduh Al-Qaeda bertanggung jawab atas serangan bom mobil itu. Irak tidak memiliki pemerintah baru sejak pemilihan umum pada Maret dan kelompok-kelompok utama berselisih sebelum mencapai sebuah kesepakatan bulan lalu yang melibatkan semua partai.

Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki ditugasi secara resmi pada 25 November membentuk kabinet dan memiliki waktu 30 hari untuk menyerahkan daftar menteri sesuai dengan aturan konstitusi.

Pemboman Minggu itu merupakan yang terakhir dari rangkaian kekerasan yang meningkat lagi di Irak dan terjadi beberapa bulan setelah penarikan pasukan AS.

Ratusan orang tewas dalam gelombang kekerasan terakhir di Irak, termasuk sejumlah besar polisi Irak, namun AS tetap melanjutkan penarikan pasukan dari negara itu.

Meski kekerasan tidak seperti pada 2006-2007 ketika konflik sektarian berkobar mengiringi kekerasan anti-AS, sekitar 300 orang tewas setiap bulan tahun ini, dan Juli merupakan tahun paling mematikan sejak Mei 2008.

Militer AS menyelesaikan penarikan pasukan secara besar-besaran pada akhir Agustus, yang diumumkannya sebagai akhir dari misi tempur di Irak, dan setelah penarikan itu jumlah prajurit AS di Irak menjadi sekitar 50.000.

Penarikan brigade tempur terakhir AS dipuji sebagai momen simbolis bagi keberadaan kontroversial AS di Irak, lebih dari tujuh tahun setelah invasi untuk mendongkel Saddam.

Namun, pasukan AS terus melakukan operasi gabungan dengan pasukan Irak dan gerilyawan Kurdi Peshmerga di provinsi-provinsi Diyala, Nineveh dan Kirkuk dengan pengaturan keamanan bersama di luar misi reguler militer AS di Irak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com