China Tentang Provokasi di Korea

BEIJING, KOMPAS.com - China menentang setiap aksi militer provokatif di semenanjung Korea, kata Perdana Menteri China, Wen Jaibao, Rabu (24/11), menyusul ketegangan yang meningkat di kawasan itu setelah serangan Korea Utara ke Korea Selatan, Selasa.

"China dengan tegas berkomitmen untuk memelihara perdamaian dan stabilitas semenanjung Korea dan menentang setiap aksi militer provokatif," kata Wen dalam kunjungannya ke Moskowa sebagaimana dinyatakan Departemen Luar Negeri China, Kamis.

Wen juga menyerukan segera dimulainya kembali pembicaraan enam-negara mengenai pembongkaran program senjata nuklir Korea Utara, dalam komentar yang dibuat bagi Presiden Rusia Dmitry Medvedev pada satu pertemuan. Komentar Wen itu merupakan pernyataan terbuka pertama oleh seorang pemimpin penting China mengenai ketegangan yang meningkat di Semenanjung Korea setelah Korea Utara menyerang sebuah pulau Korea Selatan, Selasa, yang menewaskan sedikitnya empat orang.

China telah mendapat tekanan yang meningkat untuk mengekang Korea Utara, tetangga dan sekutu dekatnya, setelah aksi terakhir rezim Pyongyang yang aneh itu. Tidak jelas dari pernyataan itu, apakah Wen merujuk pada serangan Korea Utara atau pada rencana latihan militer Amerika Serikat-Korea Selatan. Setelah insiden Selasa itu, AS dan Korea Selatan mengumumkan, mereka akan melancarkan unjuk kekuatan angkatan laut bersama selama empat hari yang akan dimulai Minggu mendatang. Latihan itu akan melibatkan kapal induk AS, USS George Washington.