Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuwait Berlakukan Sanksi PBB atas Iran

Kompas.com - 13/11/2010, 04:07 WIB

KUWAIT CITY, KOMPAS.com - Bank sentral Kuwait memerintahkan bank-bank emirat Teluk, perusahaan investasi dan pasar valuta asing mulai melaksanakan sanksi-sanksi PBB terhadap negara tetangganya, Iran.

Media setempat, Jumat (12/11/2010) memberitakan, perintah itu menetapkan pembekuan aset dan sumber dana yang berkaitan dengan "kegiatan atau program nuklir Iran yang sensitif". Demikian seperti dilaporkan surat kabar Al-Rai mengutip surat edaran yang dikeluarkan bank sentral.

Koran itu mengatakan, perintah tersebut dibuat berdasarkan atas surat dari kementerian luar negeri yang menekankan bahwa sanksi-sanksi itu bersifat wajib.

Pada Juni, PBB dan negara besar dunia memberlakukan babak sanksi keempat pada Iran karena menolak membekukan program nuklirnya yang kontroversial.

Surat edaran bank sentral itu melarang pembukaan cabang atau kantor perwakilan bagi bank-bank Iran di Kuwait dan melarang lembaga keuangan Kuwait membuka kantor atau rekening di Iran.

Iran menjadi sorotan dunia karena program nuklirnya yang kontroversial. Negara itu sebelumnya sudah dikenai tiga paket sanksi PBB karena penolakannya untuk menghentikan pengayaan uranium, salah satu dari sejumlah langkah penting untuk membuat energi nuklir bagi kepentingan-kepentingan sipil ataupun militer.

Ketegangan menyangkut program nuklir Iran memuncak setelah mereka menolak perjanjian nuklir yang ditengahi badan atom PBB dan juga mengumumkan rencana untuk membangun pabrik pengayaan uranium baru.

AS, Israel dan sejumlah negara Barat menuduh Iran menggunakan program nuklirnya sebagai selubung untuk membuat senjata atom, namun Teheran bersikeras bahwa program nuklirnya hanya untuk kepentingan sipil damai.

Selain program nuklir, negara-negara Barat juga menyuarakan keprihatinan yang meningkat atas kerusuhan pasca pemilihan presiden tahun lalu, yang telah mengguncang pilar-pilar pemerintahan Islam dan meningkatkan kekhawatiran mengenai masa depan negara muslim Syiah itu, produsen minyak terbesar keempat dunia.

Iran dilanda pergolakan besar setelah pemilihan umum Juni 2009 yang disengketakan itu. Ratusan reformis ditahan dan diadili dalam penumpasan terhadap oposisi pro-reformasi setelah pemilihan umum presiden itu, yang disusul dengan kerusuhan terbesar dalam kurun waktu 31 tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com