Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambang China Meledak, 20 Orang Tewas

Kompas.com - 16/10/2010, 12:38 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Sebuah ledakan di tambang batubara China, Sabtu (16/10), menewaskan 20 orang dan memerangkap 17 pekerja lainnya, kata seorang pejabat keamanan kerja nasional.

Ledakan itu terjadi tak lama setelah dunia terpaku dengan proses penyelamatan dramatis Cile terhadap 33 petambang yang terperangkap lebih dari dua bulan dalam perut bumi di kedalaman 700 meter .

Seorang pria bermarga Li dari administrasi keselamatan kerja negara mengatakan, dia tidak tahu seberapa jauh di bawah tanah ke-17 pekerja itu terjebak di sebuah tambang milik negara. Dia tidak punya rincian tentang penyebab ledakan pada pukul 06.00 pagi di Provinsi Henan itu.

China Central Television awalnya melaporkan bahwa lebih dari 30 orang terjebak dan 20 tewas, tetapi Li mengatakan, jumlah orang yang sebelumnya dilaporkan terjebak termasuk para pekerja yang tewas. Kantor berita negara, Xinhua, mengutip pejabat pertambangan di kota Yuzhou yang mengatakan, ledakan hari Sabtu itu terjadi di sebuah lubang tambang miliki perusahaan Pingyu Coal & Electric Co. Ltd. Kantor berita AP melaporkan, seorang pria yang menjawab telepon di tambang itu mengatakan, dia tidak mendengar apa-apa tentang kecelakaan tersebut.

Industri pertambangan China adalah yang paling berbahaya di dunia. Lebih dari 2.600 orang tewas dalam kecelakaan pertambangan tahun lalu. Harian yang didukung negara, People’s Daily, Kamis, melaporkan, bahwa China telah menutup lebih dari 1.600 tambang batubara ilegal tahun ini sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan standar keselamatan.

Korban jiwa dalam kecelakaan pertambangan China telah menurun dalam beberapa tahun terakhir ketika pemerintah menutup banyak tambang ilegal, tetapi kematian melonjak lagi pada semester pertama tahun ini. Oktober ini, Administrasi Negara untuk Keselamatan Kerja mengatakan, manajer dan bos tambang yang tidak menemani para pekerja turun ke poros tambang akan dihukum berat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com