Yale Diminta Kembalikan Peninggalan Inca

LIMA, KOMPAS.com — Presiden Peru Alan Garcia, Senin (27/9/2010), meminta Universitas Yale, Amerika Serikat, mengembalikan peninggalan arkeologi bersejarah yang dijarah para peneliti universitas itu dari situs Machu Picchu awal tahun 1900.

Peru mengatakan, Yale mencuri sebagian dari 40.000 artefak, termasuk tembikar, perhiasan permata, dan tulang belulang, dari situs yang berlokasi di Peruvian Andes itu. "Kami harus mencapai kesepakatan tentang hal itu, Machu Picchu, atau kami akan dengan mudah mengatakan mereka sebagai penjarah harta peninggalan bersejarah," kata Garcia yang ditujukan kepada Universitas Yale.

Beberapa artefak itu dibawa keluar dari Peru setelah seorang lulusan Yale, peneliti asal AS, Hiram Bingham, "menemukan" Machu Picchu tahun 1911. Negara yang terletak di pegunungan Andes itu  berkeyakinan benda-benda tersebut dipinjamkan kepada Yale selama 18 bulan, tetapi tidak pernah dikembalikan.

"Sekarang saatnya mengemasi barang-barang itu dan mengirimkannya kembali beserta hasil penelitiannya. Kebisuan hanya akan membuat kami yakin mereka bersalah atas penjarahan yang dilakukan," kata Garcia.

Pada masa penemuan Bingham itu, kota kuno Machu Picchu, yang kini menjadi tujuan para turis, sempat terlupakan karena tertutup hutan lebat di atas gunung berketinggian sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut.