Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini, Giliran Keripik Cs

Kompas.com - 10/06/2010, 07:09 WIB

KOMPAS.com — Israel kembali melonggarkan izin masuk makanan kecil dan sejumlah barang lain ke Gaza meski blokade tetap saja dipertahankan.

Catatan AFP, AP, dan Reuters pada Rabu (9/6/2010) menunjukkan, Israel masih tetap melarang masuknya bahan bangunan dan barang industri. Padahal, barang-barang semacam itu amat dibutuhkan di Gaza, demikian komentar Kepala Kantor Penghubung Gaza Raed Fatuh.

Menurut Fatuh, "kelonggaran" yang ditempuh Israel memang terkait dengan tekanan internasional saat ini. Nah, soal makanan tadi, kini giliran keripik, jus buah, salad, biskuit, dan minuman bersoda yang diperkenankan masuk.

Lalu, kalau dihitung, Israel saat ini membolehkan 130 jenis barang masuk ke Gaza. Angka ini boleh dikata masih sangat kecil lantaran pada 2007 ada 4.000 jenis barang yang bisa masuk Gaza.   

Meski begitu, Israel masih tetap berkilah. Seorang juru bicara militer Israel yang tak disebutkan namanya mengatakan, keputusan untuk membolehkan masuk barang-barang tambahan itu, termasuk gula-gula dan selai, telah diambil beberapa bulan lalu dan tidak berkaitan dengan insiden armada kapal bantuan.     Menurut dia, langkah itu terjadi ketika Mesir membuka perlintasan Rafah di wilayahnya  dengan Jalur Gaza—satu-satunya terminal yang melangkaui Israel—bagi mahasiswa, pemegang visa, pasien, dan juga pengiriman bantuan kemanusiaan.     Israel selalu membolehkan masuk barang-barang kebutuhan pokok dan barang rumah tangga. Sementara peralatan dibawa masuk melalui terowongan penyelundupan dari Mesir yang diatur oleh Hamas dan juga digunakan untuk menyelundupkan senjata.     Namun, Israel baru belakangan ini mulai membolehkan masuk material bangunan untuk beberapa proyek PBB, sementara semen dan besi yang dibawa masuk melalui terowongan kelewat mahal bagi sebagian besar warga Gaza, yang 80 persen mengandalkan bantuan asing.     Penutupan itu juga menghancurkan sektor swasta di Gaza, meningkatkan hampir 40 persen penganggur, menurut Dana Moneter Internasional.     Israel menyatakan blokade dibutuhkan untuk menahan Hamas—yang disumpah untuk kehancuran negara Yahudi itu—dan bahwa negara itu telah memenuhi kebutuhan kemanusiaan 1,5 juta warga Gaza.     Namun, negara itu menghadapi seruan yang meningkat untuk menghentikan blokade segera sesudah insiden konvoi kapal bantuan, dengan Spanyol dan Perancis mengusulkan dibukanya kembali perbatasan darat dan rute laut Gaza dengan para pengawas Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com