Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Lanka Cegah Bangkitnya Macan Tamil

Kompas.com - 20/05/2010, 21:52 WIB

KOLOMBO, KOMPAS.com - Sri Lanka harus memperkuat pengumpulan informasi intelijennya untuk mencegah pemberontak Tamil menghimpun kembali kekuatan setahun setelah mereka dikalahkan, kata seorang pejabat penting keamanan, Kamis (20/5/2010).

Menteri Pertahanan Gotabhaya Rajapakse, adik Presiden Mahinda Rajapakse, mengatakan para pendukung Macan Tamil di luar negeri sedang berusaha menghidupkan kembali gerakan separatis Tamil.

"Pasukan keamanan dan badan-badan intelijen harus melakukan tindakan-tindakan pasti untuk menjamin bahwa terorisme tidak timbul lagi di negara ini," katanya.

"Jaringan-jaringan intelijen kita harus dibangun dan pengumpulan intelijen harus ditingkatkan."

Ia mengatakan angkatan laut juga harus memperkuat patroli-patroli pantainya untuk menjamin tidak ada penelundupan senjata melalui laut. Pada puncak kekuasan mereka, Macan Tamil memiliki kemampuan udara dan laut, dan menguasai sepertiga pulau itu.

Gotabhaya mengatakan walaupan Macan Tamil tidak melakukan serangan-serangan sejak para pemimpin kelompok itu dilumpuhkan setahun lalu pekan ni, lobi pro pemberontak di luar negeri masih aktip.

"Motif dari kelompok-kelompok internasional ini tetap sama seperti yang dilakukan LTTE (Macan Pembebasan Tamil Eelam)," katanya dalam sebuah pernyataan memperingati ulang tahun pertama penumpasan pemberontak itu setelah 37 tahun aksi kekerasan.

Konflik etnik Sri Lanka diperkirakan menewaskan lebih dari 100.000 orang, kata data PBB, yang juga mengatakan sekitar 7.000 warga sipil tewas dalam tahap akhir pertempuran tahun lalu.

Sri Lanka masih berada dalam keadaan darurat yang pertama diberlakukan tahun 1983 untuk menghadapi pemberontak Tamil. Akan tetapi beberapa ketentuan undang-undang yang keras itu diperlonggar awal bulan ini.

Pemerintah sedang menghadapi tekanan internasional yang meningkat untuk mengusut apa yang disebut para penjahat perang, tetapi Kolombo mengatakan tidak ada warga sipil dibunuh oleh pasukanan keamanannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com